BOLASPORT.COM - Gelandang Madura United, Jordy Wehrmann bercerita soal penyesalannya yang belum nencapai level terbaiknya ketika di Eropa.
Jordy Wehrmann merupakan pemain beradarh Indonesia yang sempat dilirik Shin Tae-yong untuk memperkuat timnas Indonesia.
Namun kala itu Jordy mengaku masih belum siap karena fokus kepada kariernya di klub.
Kini, pemain berusia 25 tahun itu berlabuh di Madura United dan bercerita mengapa potensinya tak keluar saat membela sejumlah klub Eropa.
Jordy dikenal sebagai wonderkid Feyenoord yang menjanjikan pada 2019
Baca Juga: Curhat Tijjani soal Eliano Reijnders Ambil Jalan Berbeda Pilih Timnas Indonesia
Bahkan ia menjalani debut di Feyenoord senior saat dilatih Dick Advoocat.
Banyaknya pergantian pelatih membuat Jordy memutuskan berbagai peminjaman ke klub lain.
Dan saat kembali ke Feyenoord lagi, di mana Arne Slot melatih kala itu, pelatih yang sekarang menukangi Liverpool itu secara jujur tak melirik Jordy Wehrmann jadi pilihan utamanya.
"Banyak orang bertanya mengapa saya mulai bermain di Indonesia di usia 25," kata Jordy dilansir BolaSport.com dari Soccernews.nl.
"Saya tidak menyangka saya bisa berada di tim muda Feyenoord."
"Saya membuat debut saya di bawah Dick Advocaat di tim utama dan dia ingin membuat saya jadi pelapis Leroy Fer, tetapi waktu itu saya memutuskan untuk dipinjamkan (ke tim lain)."
"Saya bisa bermain lebih banyak di FC Luzern (Swiss), menang Cup dan saya mencetak gol di final."
"Setelah itu saya kembali ke Feyenoord, di mana Arne Slot melatih."
"Sangat senang berada di bawah kepelatihannya namun dia jujur kepada saya bahwa saya hanya pilihan ke-14," tambahnya.
Keputusan karier yang tak beruntung kala itu membuat Jordy Wehrmann sempat putus asa.
Di FC Luzern pun, ia gagal mendapat tempat utama dari pelatih baru.
Kemudian ia bermain di Ado Den Haag namun tak berjalan baik di sana.
Jordy sempat berkarier di tim kasta kedua Liga Kroasia, NK Vulkovar 1991.
Namun menurunta akomodasi di sana tak memungkinkan dan sangat menyiksa.
"Akibat dari pilihan buruk saya atau situasi yang punya efek negatif, saya tak mencapai potensi terbaik saya," kata Jordy.
"Saya yang mesti disalahkan, tetapi saya tak mau terlalu lama terjebak."
"Saya pergi ke kasta kedua Kroasia, HNK Vukovar 1991, tapi di sana adalah dunia yang berbeda."
"Akomodasi mengerikan, mandi dengan air dingin dan gawangnya tak punya jaring," tambahnya.
Kini di Madura United, Jordy Wehrmann ingin menata ulang kembali kariernya.
Termasuk mengincar kembali kesempatan bermain untuk timnas Indonesia.
"Saya pernah didekati klub Indonesia sebelumnya dan musim panas lalu sebuah tawaran dari Madura United datang," ungkapnya.
"Mereka finis sebagai runner-up di Liga Indonesia musim lalu dan akan bermain di AC Challenge League, Conference League-nya Asia."
"Bersama asosiasi sepak bola nasional (PSSI), saya sedang mencari tahu cara apakah saya bisa bermain untuk Indonesia," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | Soccernews.nl |
Komentar