BOLASPORT.COM - Real Madrid seperti sedang membocorkan sifat asli sendiri saat memutuskan untuk memboikot Ballon d'Or.
Reputasi buruk terancam mengikuti Real Madrid setelah pergelaran Ballon d'Or 2024.
Tidak ada satu perwakilan Real Madrid yang hadir pada acara tersebut.
Carlo Ancelotti yang menang kategori pelatih terbaik memilih tidak menerima trofi secara langsung.
Keputusan tersebut dibuat oleh klub setelah mengetahui Vinicius Junior tidak akan membawa pulang trofi.
Vinicius Junior pada akhirnya memang hanya finis di urutan kedua setelah Rodri.
Real Madrid merasa kegagalan pemainnya disebabkan oleh faktor di luar sepak bola.
Tidak hanya itu, Real Madrid juga menuduh UEFA terlalu memengaruhi keputusan Ballon d'Or tahun ini.
Baca Juga: Tak Peduli Pelatih Anyar, Van Nistelrooy Mau Latihan Setia di Man United
Tuduhan tersebut jelas tidak berdasar mengingat Ballon d'Or diselenggarakan oleh France Football.
Pemenang diputuskan dari pilihan dari jurnalis, pelatih, dan kapten dari setiap negara.
UEFA pun akhirnya angkat bicara setelah tidak terima dengan tuduhan yang diberikan.
"Real Madrid memperlihatkan sifat asli dengan pernyataan tersebut," tulis UEFA seperti dilansir BolaSport.com dari Sport.
"Kami tidak perlu berkomentar lebih jauh mengenai masalah ini," tulis UEFA menambahkan.
Hubungan Real Madrid dengan federasi sepak bola Benua Eropa tersebut memang kurang harmonis.
Real Madrid menjadi salah satu penggagas dari kompetisi European Super League.
Baca Juga: Dedikasi dan Persembahan Spesial untuk Jay Idzes Saat Venezia Menang Comeback Atas Udinese
Kompetisi tersebut dianggap sebagai pesaing Liga Champions yang berada di bawah UEFA.
European Super League sendiri akhirnya tidak jadi terlaksana karena klub-klub yang sempat terlibat memilih untuk mundur.
Namun, hubungan Real Madrid dan UEFA tidak kunjung membaik hingga saat aini.
Kemarahan Real Madrid atas kegagalan Vinicius jelas tidak bisa dialamatkan ke UEFA.
Los Blancos sudah saatnya bersikap legawa dengan tidak memperpanjang masalah.
Vinicius masih memiliki kesempatan untuk memenangi trofi serupa di masa depan.
Kegagalannya pada tahun ini bukanlah akhir dari perjuangan dalam karier sepak bola.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sport.es |
Komentar