BOLASPORT.COM - Manajer Ducati Corse, Davide Tardozzi, melayangkan pujian kepada andalannya Francesco Bagnaia di penghujung MotoGP 2024.
Perjuangan masih diupayakan Francesco Bagnaia selaku tumpuan utama tim pabrikan Ducati dalam dua seri terakhir MotoGP 2024.
Rider asal Italia itu dijadwalkan mengaspal akhir pekan ini dalam seri MotoGP Malaysia 2024 di Sirkuit Sepang untuk mengejar Jorge Martin.
Dengan raihan total 436 poin, Bagnaia masih berada di peringkat kedua klasemen dengan terpaut 17 angka saja dari rider milik Pramac Racing itu.
Di sisa dua seri terakhir ini, rekan setim Enea Bastianini itu harus bisa memanfaatkan momen secara maksimal untuk mempertahankan gelarnya.
Jika berhasil pada MotoGP 2024, Bagnaia akan mengukuhkan dirinya dengan menjadi juara dunia dalam tiga musim terakhir bersama Ducati.
Meski masih berjuang mewujudkan hal tersebut, murid kebanggaan Valentino Rossi itu mendapatkan pengakuan dari Davide Tardozzi.
Pria yang menjabat sebagai manajer Ducati itu memberikan pujian terkait performa Bagnaia yang mumpuni terlepas posisinya di tabel klasemen.
Bagnaia tampil luar biasa seiring dengan rekor kemenangannya dalam sesi balapan utama yang jauh mengungguli Jorge Martin.
Baca Juga: Tekad Enea Bastianini, Lanjutkan Perang dengan Marc Marquez pada MotoGP Malaysia 2024
Hingga menuntaskan 18 balapan utama, Bagnaia sudah mengantongi total 14 podium dengan sembilan kemenangan.
Adapun Martin baru mendapatkan 12 podium dengan tiga kemenangan saja pada MotoGP 2024 ini.
"Saya harus mengatakan yang sedikit mengganggu saya," kata Tardozzi, dilansir BolaSport.com dari laman Crash.net.
"Adalah bahwa Bagnaia telah memenangkan setengah balapan dan berada di urutan kedua dalam kejuaraan."
"Ini adalah sesuatu yang harus dan wajib membuat kami berpikir untuk masa depan," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tardozzi tak menampik bahwa faktor kesalahan membuat Bagnaia masih tertinggal dari Martin.
"Kami telah melakukan beberapa kesalahan dalam balapan, tidak boleh seperti itu lagi dalam waktu dekat," kata Tardozzi menjelaskan.
"Namun, memiliki pembalap yang telah memenangkan setengah dari balapan adalah sesuatu yang penting," imbuhnya.
Atas pencapaian ini, Bagnaia dipandang telah melebihi apa yang ditunjukkan Casey Stoner ketika membela Ducati pada 2007-2010.
Legenda MotoGP asal Australia tersebut sempat mengukuhkan diri sebagai rider pertama yang membawa Ducati meraih gelar juara dunia pada 2007 lalu.
"Pecco sedang membuat sejarah, saat ini dia mengalahkan orang hebat seperti Casey Stoner, jadi terima kasih Pecco," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar