"Kali ini saya merasakan tekanannya lagi, tentu saja, tapi saya bisa mengatasinya dengan lebih baik," ungkap Martin dikutip Bolasport dari Speedweek.
"Saya lebih dewasa dan saya sadar bahwa saya bisa kehilangan gelar. Tetapi, saya juga bisa memenangkannya."
"Saya memiliki keyakinan pada pekerjaan yang telah kami lakukan dan saya akan berjuang dengan segenap kekuatan saya hingga akhir, untuk tim saya, untuk orang-orang di lingkungan pribadi saya, dan untuk diri saya sendiri," ucapnya bertekad.
Beberapa persiapan yang dilakukan Martin tidak jauh-jauh dari latihan fisik dan teknis balapan.
Menganalisis data dan video balapan juga menjadi rutinintasnya.
Namun selain itu, dia juga memantau gerak-gerik para rival termssuk Bagnaia yang menjadi musuh terberat dalam perebutan gelar.
Martin tidak cuma memikirkan teknis dari dirinya sendiri tetapi juga turut memantau apa saja yang dilakukan rivalnya sebelum balapan.
Ini menjadi bagian dari cara dia untuk mengatur tekanan pada diri sendiri.
"Saya mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya menganalisis semua data, saya menonton semua video," kata runner-up MotoGP 2023.
“Saya ingin menjadi yang terbaik tidak hanya secara teknis dan fisik, tetapi juga mental,” ucap Martin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | MotoGP.com, Speedweek.com |
Komentar