"Jadi bagaimana kami bisa melaju 0,3 detik lebih cepat itu mengagumkan."
Bagi Bagnaia, keberhasilan ini juga memengaruhi aspek mental dalam persaingannya dengan Martin untuk gelar juara MotoGP.
Bagnaia masih tertinggal sejauh 17 poin yang mana harus dipangkasnya dalam sisa 2 balapan sprint dan 2 balapan grand prix.
"Setelah melihat waktu lap Jorge saya tahu bahwa penting untuk mengalahkannya di momen di mana dia sudah melakukan yang terbaik," kata murid Valentino Rossi itu.
"Dalam hal mental itu sangat berpengaruh, jadi saya sangat bangga."
"Dia mendorong sangat keras dalam kualifikasi dan itu tanpa slipstream jadi saya tahu akan sulit untuk mengalahkan waktunya."
"Akan tetapi, memiliki dirinya yang mendorong sangat keras itu membantu saya untuk meningkat," imbuhnya.
Sejak musim lalu, Martin menjadi satu-satunya ancaman dalam upaya Bagnaia untuk mencetak hattrick gelar juara di kelas para raja.
Tidak jarang kedua pembalap mampu membuat perbedaan besar dengan mengisi posisi 1 atau 2 dalam kualifikasi dan balapan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com, TNT Sports |
Komentar