Syaratnya, Martin harus menambah keunggulan poinnya menjadi 38 poin agar tidak dapat disamakan oleh Bagnaia di seri terakhir.
Tambahan 9 poin bisa dicapai jika Martin memenangi balapan sementara Bagnaia finis di posisi ketiga atau lebih buruk.
Ya, bahkan sekadar podium pun tidak cukup bagi Nuvola Rossa untuk menjaga peluang meraih tiga gelar beruntun di kelas para raja.
Dalam kalimatnya di parc ferme setelah balapan, Martin terlihat senang.
Meski begitu, dia mengingatkan bahwa belum saatnya berpesta ataupun mengharapkan gelar juara akan diamankan.
"Terima kasih Malaysia, akhir pekan berlangsung luar biasa sejauh ini," kata Martin.
"Balapannya sulit, saya start dengan baik tetapi meski dengan ritme 1:57 yang mana sebuah rekor, Pecco (Bagnaia) dan Marc (Marquez) sangat dekat dengan saya."
"Begitu saya melihat Pecco terjatuh, saya mencoba mengatur gapnya. Marc mulai mengejar jadi saya harus benar-benar tampil dengan presisi, dengan fokus."
Menjaga fokus penting bagi Martin karena kesalahan sedikit pun juga bisa membuyarkan peluangnya.
Alhasil, alih-alih melakukan selebrasi terlalu cepat ataupun memikirkan kans juaranya, Martin menaruh perhatiannya kepada publik negaranya yang sedang dilanda bencana.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com |