BOLASPORT.COM - Pemangku Sultan Johor Tunku Ismail bin Sultan Ibrahim memuji Erick Thohir untuk "menampar" keras pejabat sepak bola Malaysia.
Tokoh sangat berpengaruh sekaligus pemilik Johor Darul Ta'zim itu menjadikan Erick Thohir sebagai contoh kepemimpinan efektif yang dibutuhkan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (Football Association of Malaysia/FAM) saat ini.
Tunku Ismail menganggap sepak bola di negerinya selalu menghadapi masalah karena individu yang berada dalam industri bidang itu tak berfungsi untuk menjalankan tugas dengan baik.
Kritik pedas Tunku Ismail terhadap FAM itu menjadi berita utama di sejumlah media Malaysia pada Sabtu (2/11/2024) malam ketika menjawab cuitan Onefootball.my di akun platform X.
Onefootball.my menuduh beberapa individu yang mendapat jabatan di FAM lepas tangan dalam menghadapi tim-tim bermasalah.
Baca Juga: Timnas Malaysia Makin Sakit Hati, Kim Pan-gon Datang Lagi Usai Juarai K-League 1
"Yang memilih mereka kan para anggota FAM, klub, dan asosiasi juga. Itulah awal sepak bola Malaysia bermasalah. Orang-orang yang ada di dalam industri sepak bola tak berfungsi," tegas Tunku Ismail.
"Mereka tak punya visi, komitmen, pengetahuan, dan gairah. Contohlah Erick Thohir yang punya duit, pengetahuan, hubungan internasional, dan gairah," imbuhnya.
"Itulah dasar sepak bola Indonesia memperbaiki proyek infrastrukturnya, liga, dan skuad timnas mereka," tandas Tunku Ismail.
Dalam kritik pedasnya itu, dia juga menyatakan keheranan terhadap penyelesaian beberapa klub yang bergelut dengan masalah gaji, tetapi malah menyalahkan pihak lain atas kegagalan yang terjadi.
"Sampai hari ini, saya masih tidak mengerti bagaimana ada individu yang mengatur tim menghabiskan banyak anggaran dan kemudian tidak membayar gaji pemain, menyalahkan badan induk, liga, sepak bola nasional secara keseluruhan."
"Padahal kalian yang salah urus dan belanja melebihi anggaran. Contoh yang mengeluh gaji pemain terlalu tinggi, buat apa dibayar? Negosiasi. Itu pun perlu diajarkan," jelasnya.
Masalah gaji yang belum dibayar itu muncul kembali setelah media Malaysia ramai membahas nasib Amri Yahyah dan Indra Putra Mahayuddin.
Keduanya adalah mantan pemain Timnas Malaysia yang kini memperkuat PT Athletics di liga kasta kedua, A1 Semi-Pro League.
Dalam beberapa waktu terakhir, Tunku Ismail bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk membahas sepak bola negerinya.
Gagasannya untuk privatisasi Timnas Malaysia dengan melepaskannya dari pengelolaan FAM sempat menjadi topik utama.
Presiden FAM periode 2017-2018 itu kecewa karena perkembangan sepak bola Malaysia kini jauh di bawah Indonesia.
Timnas senior Negeri Jiran itu belum lolos ke Piala Asia 2027 di Arab Saudi karena gagal di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Akibatnya, Timnas Malaysia harus berjuang lagi di di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Timnas U-23 Malaysia terpuruk di Piala Asia U-23 2024 pada April-Mei lalu dengan menjadi juru kunci setelah kalah tiga kali beruntun.
Sedangkan Timnas U-23 Indonesia berhasil finis sebagai peringkat keempat.
Timnas U-20 Malaysia gagal lolos ke Piala Asia U-20 2025 di China setelah tersingkir di fase grup kualifikasi.
Timnas U-17 negeri itu juga gagal lolos ke Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi setelah tersingkir di kualifikasi beberapa hari lalu.
Sementara semua level usia timnas Indonesia, dari U-17 hingga senior, lolos ke putaran final Piala Asia.
"Ini benar-benar catatan sejarah karena di semua kategori timnas kita bisa berlaga di babak utama Piala Asia. Ini bukti level kita sudah naik dalam waktu yang relatif singkat," ucap Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Bharian.com.my, PSSI.org, NST.com.my |
Komentar