Hal yang sama dikatakan Alim.
"Dengan begini kami tahu kekuatan lawan dan kekuatan tim kita sendiri," ucap Alim.
Di bagian putra, pelatih tim juara bertahan Rajawali Pasundan, Agus Jumaedi, mengatakan tidak ingin mengambil resiko menurunkan pemain intinya.
"Karena pertandingan sesungguhnya itu di final Minggu. Buat apa kita ngotot kalau di final, kondisi kita menurun," ujar Agus.
Sementara Deny Saputra, mengaku juga menurunkan tim kelas duanya.
"Kita coba yang muda-muda, supaya pemain seniornya istirahat," ujar Deny.
Sementara itu dua tim asal Yogyakarta harus rela terdegradasi dari Livoli Divisi Utama 2024 setelah menjadi juru kunci di seri Bojonegoro.
Adalah Yuso Yogyakarta yang tim putra dan tim putrinya harus turun kasta ke Livoli Divisi Satu tahun depan.
Di laga hidup mati, tim putra Yuso tumbang di hadapan Singo Yudha Kutai Timur dengan skor 1-3 (25-17, 22-25, 19-25, 15-25).
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | pbvsi.or.id |
Komentar