"Saya pantas mendapatkan tempat itu. Begitu juga dengan Marquez. Dan Martin lebih dari siapa pun," kata Bastianini kepada La Repubblica dikutip via Corsedimoto.com.
"Di Ducati mereka membuat pilihan. Inilah hidup dan saya lebih suka melihat ke depan."
"Namun terkadang saya melihat ke belakang dan berpikir bahwa jika saya tidak terjatuh di awal, banyak hal lain yang bisa terjadi," tutur Bastianini.
Bastianini menyesali musim pertamanya bersama Ducati yang jauh meleset dari ekspektasi dirinya dan banyak orang.
Cedera bahu karena terseret insiden dengan Luca Marini saat sprint pertama MotoGP di Portugal membuat membuat performanya mengalami penurunan.
Sementara Martin merapat ke Aprilia, Bastianini akan hijrah ke KTM tepatnya di tim satelit rasa pabrikan yaitu Tech3.
Dengan performa KTM yang masih di bawah bayang-bayang Ducati, Martin tidak ingin banyak berbicara mengenai motor buatan pabrikan asal Mattighofen itu.
"KTM kurang kuat dari Ducati? Saya belum pernah mengendarainya, mari kita tunggu beberapa minggu lagi. Saya akan bersabar," ujarnya merujuk tes akhir musim.
Bastianini memilih ingin mengakhiri perjalanannya bersama Ducati dengan maksimal.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Corsedimoto.com, La Repubblica |
Komentar