BOLASPORT.COM - Pelatih ganda campuran PBSI. Herry Iman Pierngadi alias Herry IP memberikan apresiasi dan evaluasi untuk perjuangan anak didiknya yang berbuah manis.
Perlahan demi.perlahan, kesabaran dan ketelatenan Herry IP dalam melatih para ganda campuran muda Tanah Air menunjukkan hasilnya.
Walau memulai dari level bawah, setidaknya hasil kerja keras pada sesi latihan para pemain di pelatnas PBSI, mulai terlihat hasilnya.
Di turnamen International Challenge dan Super 100, ganda campuran Indonesia berhasil menunjukkan hasil apik.
Terbaru, dari back-to-back All Indonesian Final yang tersaji di Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters II 2024 di Surabaya dalam dua minggu terakhir.
Pemenangnya adalah Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah.
Khusus bagi Amri/Nita mereka sukses melangkah ke dua final beruntun dengan hasil yang upgrade.
Setelah terpaksa jadi runner-up karena kalah dsri Jafar/Felisha, Amri/Nita sukses revans ketika mereka bertemu lagi di semifinal Indonesia Masters II.
Kemudian di final, Amri/Nita mengakahkan Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata.
Herry IP yang melihat perjuangan para anak didiknya yang tergolong masih muda, perlahan ikut bangga.
Program latihan yang telah dijalankan, pelan-pelan mulai kelihatan hasilnya.
Apalagi, bukan di sini saja All Indonesian Final sempat terjadi. Sekotr ganda campuran konsisten menyumbangkan gelar di sejumlah turnamen di Vietnam dan Malaysia dalam beberapa bulan terakhir.
“Final sesama wakil Indonesia kembali terjadi di Surabaya setelah sebelumnya juga ada pada turnamen di Pekanbaru, Vietnam, dan Malaysia," tutur Herry IP dalam keterangan resmi PBSI.
"Kami memulai lagi dari bawah kelasnya untuk memberikan pembuktian hasil latihan mereka selama ini sampai di mana,” ujar pelatih berjuluk Coach Naga Api tersebut.
Yang jauh lebih membuat impresif, para juara ini adalah hasil rombakan yang dilakjkan Herry.
Herry IP melakukan penyegaran dengan melalukan bongkar pasang pada sejumlah pasangan. Hasilnya, solih berganti mereka naik podium.
Meski begitu, Herry juga tetap memberikan evaluasi.
Agar tidak terlena dengan pujian dan apresiasi, pelatih 62 tahun itu juga melihat masih ada celah alias titik lemah yang dimiliki anak didiknha.
Yaitu dari segi pertahanan, yang porsi latihannya mesti lebih digenjot lagi.
“Ada beberapa kekurangan yang masih dilakukan saat para pemain bertahan. Beberapa kali saya lihat, saat mengembalikan bola dalam bertahan harus masih harus diperbaiki lagi,” ujar Herry IP.
“Menghadapi persaingan yang lebih tinggi lagi, tentu dari segi level permainan sampai lawan yang dihadapi sangat berbeda."
"Jadi membutuhkan untuk lebih kerja keras lagi dari para pemain,” tukas Herry IP.
Baca Juga: Shi Yu Qi Akhirnya Buka Suara Setelah Pingsan di Tengah Laga, Sembunyikan Sakit Demi Tim
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar