BOLASPORT.COM - Lionel Messi memiliki kharisma yang tiada duanya dan langsung membuat kapten Inter Miami, DeAndre Yedlin, tunduk bahkan sebelum debut.
Lionel Messi bisa dibilang menjadi ikon sepak bola modern saat ini.
Sepanjang kariernya, dia telah meraih berbagai prestasi, baik tingkat individu, klub, maupun tim nasional.
Di level individu, Messi sudah berhasil meraih delapan penghargaan Ballon d'Or.
Capaian tersebut membuat La Pulga menjadi pemain yang paling banyak mengoleksi trofi Ballon d'Or sepanjang sejarah.
Adapun di level klub, Messi sudah berhasil meraih gelar Liga Champions sebanyak empat kali bersama Barcelona.
Tidak hanya itu, Messi juga mencapai prestasi tertinggi di sepak bola bersama Timnas Argentina.
Baca Juga: Dibandingkan ke Messi dan Ronaldo, Lamine Yamal Dijagokan Cetak Sejarah
Eks kapten Barcelona tersebut sukses mengantarkan negaranya meraih gelar Piala Dunia 2022.
Selain memiliki segudang prestasi, Messi juga bisa dibilang memiliki kharisma yang sangat tinggi.
Hal itu pernah dirasakan sendiri oleh mantan rekan setimnya di Inter Miami, DeAndre Yedlin.
Dilansir dari FourFourTwo, Yedlin menceritakan pengalaman pertamanya saat menjadi rekan setim Messi.
Kala itu, Messi melakoni laga pertamanya bersama Inter Miami di ajang Major League Soccer (MLS) musim 2023.
Messi memulai pertandingan sebagai pemain pengganti dan baru masuk pada menit ke-60.
Namun, sebelum La Pulga masuk ke lapangan, Yedlin terbesit satu hal.
Baca Juga: Ditekel Rekan Setim Lionel Messi, Cole Palmer Terancam Absen Bela Chelsea Lawan Arsenal
Bek sayap keturunan Latvia-Amerika Serikat itu pun bernisiatif untuk memberikan ban kapten kepada Messi.
Yedlin mengaku tidak layak menjadi kapten apabila Messi berada dalam satu lapangan bersamanya.
Ia pun kemudian memberikan ban kapten kepada sang megabintang meski sempat ditolak.
Namun, setelah membujuk, Messi akhirnya mau menerima ban kapten yang diberikan oleh Yedlin.
"Ia memulai laga dari bangku cadangan dan masuk pada menit ke-60," ucap Yedlin.
"Saat turun minum, saya bertanya kepada pelatih apakah dia ingin saya memberikan ban kapten kepadanya, dan dia berkata bahwa itu terserah saya."
"Dalam benak saya, saya berpikir: 'Tidak mungkin saya berada di lapangan dengan mengenakan ban kapten sementara Messi juga berada di lapangan'. Jadi bagi saya, sangat mudah untuk memberikannya."
"Saya menghampirinya dan berkata kepadanya: 'Hei, ketika Anda masuk, saya akan memberikan ban kapten kepada Anda,' hanya agar dia tidak terkejut atau apa pun."
"Pada awalnya, ia berkata: 'Tidak, tidak, tidak, Anda adalah kapten, Anda yang memakainya,' dan saya berkata: 'Tidak, percayalah, saya akan memberikannya kepada Anda. Dia setuju, dan begitulah," imbuh mantan bek Newcastle United itu.
Sayangnya, Yedlin tidak lama menjadi rekan setim Messi setelah kedatangan Jordi Alba.
Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke klub MLS lainnya, FC Cincinnati, pada Maret 2024.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | FourFourTwo |
Komentar