"Selanjutnya, saya harus bersikap kasar di dalam lintasan atau bersikap agresif - mendorong keluar dan menjadi orang yang tidak menghormati rival."
"Saya tidak pernah seperti ini dan tidak akan pernah seperti ini. Jika Jorge mulai melakukannya, saya akan berubah, tetapi Jorge kurang lebih sama dengan saya."
"Tentu saja, rasa hormat adalah hal utama dan akan selalu seperti ini dari sudut pandang saya."
"Jadi saya tidak mengerti mengapa kita harus menjadi musuh di luar lintasan, tidak berbicara satu sama lain dan bersikap kasar."
"Saya lebih suka seperti] ini," ucap pembalap yang akrab disapa dengan Pecco itu.
Martin dan Bagnaia pernah membalap untuk Aspar Mahindra saat membalap di kelas Moto3 pada 2015 dan telah menjadi bagian dari paddock grand prix sejak saat itu.
Hal itu membantu membangun fondasi yang kokoh bagi hubungan mereka dengan intensitas perebutan gelar tidak cukup untuk mengurangi rasa hormat yang mereka miliki satu sama lain di dalam dan luar lintasan.
"Kami telah saling kenal sejak 2015. Kami dulu benar-benar berteman dekat," aku Martin.
"Sekarang kami tidak lagi memiliki hubungan itu, tetapi kami baik satu sama lain."
"Seperti yang dia katakan, tidak masuk akal untuk menjadi musuh. Kami bisa bertarung. Anda lihat pada hari Minggu, ini adalah pertarungan yang luar biasa untuk sejarah."
"Mungkin bukan putaran terakhir, tetapi itu luar biasa secara keseluruhan dan kemudian kami dapat membicarakannya. Saya pikir kami berdua menikmatinya."
"“Dan seperti yang dia katakan, jika seperti ini di masa mendatang, bagi saya itu akan sempurna, dan saya berharap akan seperti ini selamanya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar