BOLASPORT.COM - Jawara MMA, Reinier de Ridder, antusias jelang menjalani debutnya di UFC pada acara tarung UFC Vegas 100 akhir pekan ini.
Reinier de Ridder akan mengisi co-main event UFC Vegas 100 yang dihelat di UFC Apex, Nevada, Amerika Serikat, Sabtu (9/11/2024) malam waktu setempat atau Minggu pagi waktu Indonesia.
Fighter dengan rekor 17 kemenangan dan 2 kekalahan di MMA itu akan menghadapi petarung veteran, Gerald Meerschaert, dalam pertarungan di kelas menengah UFC.
De Ridder sendiri pernah menjadi salah satu petarung paling dominan.
Di kompetisi sebelumnya yaitu ONE Championship, The Dutch Knight alias sang Ksatria Belanda merangkai rekor sempurna hingga 16 pertandingan beruntun hingga 2022.
Dua sabuk juara dunia berhasil diraih De Ridder di kelas menengah dan kelas berat ringan dari ONE Championship.
Angan-angan laga impian De Ridder kontra Israel Adesanya, petarung kelas menengah paling dominan di UFC saat itu, pun sempat menarik perhatian.
Adesanya bukan satu-satunya petarung yang membuat De Ridder bersemangat.
Petarung dengan latar belakang Brazillian Jiu Jitsu itu ingin mengadu kemampuannya dengan grappler berbahaya di oktagon.
"Ada banyak sekali kemungkinan pertarungan yang bagus di divisi ini," kata De Ridder dalam wawancara dengan BolaSport.com.
"Dari grappling misalnya, ada Khamzat Chimaev, Bo Nickal, Rodolfo Vieira. Ada begitu banyak grappler bagus di divisi ini. Ada pula pertarungan-pertarungan striking yang bagus.
"Bagus sekali setelah bertahun-tahun, akhirnya saya punya kesempatan untuk bertarung dengan orang-orang ini."
"Kalian meminta saya bertarung dengan Israel Adesanya dalam 5 tahun terakhir. Jadi bagus sekali sekarang saya bisa melakoni pertarungan di level itu."
Di antara nama-nama yang disebutkan De Ridder, Chimaev punya sensasi paling besar.
Sudah bikin geger sejak debut, termasuk kemenangan KO 17 detik atas Meerschaert pada 2020, Chimaev sejak lama dijagokan menjadi calon juara divisi di UFC.
Sayangnya, meski rekornya masih sempurna, laju Chimaev terganggu dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk pada tahun ini.
Meski demikian, Borz telah mengingatkan publik akan kualitasnya.
Kemenangan impresif diraihnya saat mengalahkan mantan juara, Robbert Whittaker, dengan kuncian brutal face crank pada ronde pertama di UFC 308 (26/10/2024).
De Ridden cukup terkesan. "Ya, kita belum cukup melihat banyak dari dia. Tetapi terakhir kali tampil, performanya bagus," timpalnya soal Chimaev.
Tak hanya Chimaev, De Ridden juga memberikan atensinya terhadap sang juara divisi menengah UFC saat ini yakni Dricus du Plessis.
Sebagaimana De Ridden, Du Plessis sukses membawa bekal juara kelas menengah dari ajang tarung bebas lainnya tetapi telah merebut takhta di UFC.
Bagi De Ridden, Du Plessis bukan sosok yang asing.
Bukan karena pernah saling berhadapan melainkan karena bersaing di kompetisi yang sama yaitu EFC (Extreme Fighting Championship).
"Saya sedikit kenal Dricus karena dulu saya pernah bertarung di Afrika Selatan saat masih di EFC," ungkap De Ridden.
"Jalan kami tidak bersinggungan ketika itu karena dia pindah ke KSW di Polandia dan saya hanya melakoni 1 pertarungan di sana."
"Kami berlatih bersama sebentar di Miami. Tetapi, itu akan menjadi pertarungan yang bagus antara Dricus dan saya."
Jalan De Ridden ke puncak masih cukup panjang.
Petarung berusia 34 tahun itu mesti bersaing pula dengan para rising star di kelas menengah seperti Chimaev, Nassourdine Imavov, Caio Borralho, hingga Shara Magomedov.
Setidaknya, UFC mengakui rekam jejak De Ridden dengan memberinya main event sebagai debut walau bukan di event berangka.
De Ridden pun percaya bisa mengobrak-abrik kelas menengah.
Meski begitu, fokusnya terletak dengan laga terdekatnya. Misinya: mengalahkan Meerschaert dengan finis dan melempar tantangan.
"Semoga langsung pada pertarungan berikutnya. Akan tergantung pada apa yang saya perlihatkan pada Sabtu ini," ucapnya soal potensi duel dengan petarung top.
"Saya perlu mendapatkan kemenangan finis di sini."
"Gerald mem-finis banyak orang, jadi saya perlu melakukan hal yang sama. Menyelesaikan pertarungan secepat mungkin. Setelah itu mengambil microphone dan menantang seseorang."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar