BOLASPORT.COM - Jagoan baru UFC, Reinier de Ridder, mengaku bahwa ketika masih berkompetisi di ONE Championship, dia mencari masalah sendiri dengan menantang Anatoly Malykhin.
UFC Vegas 100 pada Sabtu (9/11/2024) akan menjadi panggung debut di oktagon bagi petarung baru, Reinier de Ridder.
Walaupun berstatus debutan di UFC, nama De Ridder sudah sangat familiar bagi para penggemar olahraga tarung.
Jagoan asal Belanda ini lama berkompetisi di ONE Championship.
De Ridder bahkan pernah menjadi juara kelas menengah dan berat ringan MMA ONE Championship pada selang 2020-2022.
Dominasi De Ridder di ONE Championship berakhir setelah dia 2 kali kalah dari Anatoly Malykhin dan kehilangan semua gelarnya.
Malykhin menjadi satu-satunya orang yang menorehkan tinta merah dalam rekor De Ridder yang kini berada di angka 17-2.
Dalam wawancara dengan Bolasport.com via Zoom yang difasilitasi oleh UFC Indonesia pada Rabu (6/11/2024), Reinier de Ridder mengakui bahwa keputusannya menantang Malykhin adalah sebuah kesalahan besar.
De Ridder, yang merupakan petarung kelas menengah mencari perkara dengan menantang Malykhin, yang seorang jagoan kelas berat.
"Yang terjadi saat itu adalah saya menjadi agak sombong di ONE Championship," kata jagoan kelahiran 7 September 1990 itu.
"Saat itu seperti tidak ada opsi lain karena saya sudah mengalahkan semua orang."
"Saya mulai menantang petarung kelas berat dan itu bukan langkah yang bagus. Petarung kelas menengah jangan pernah menantang kelas berat."
"Tentu saja Malykhin sendiri adalah petarung yang sangat bagus," lanjut jagoan dengan julukan The Dutch Knight itu.
"Malykhin angat kuat dalam hal fisik. Dia punya banyak senjata."
"Itu saja, saya menjadi agak sombong karena setiap kali masuk ke arena, saya merasa akan selalu bisa mencekik orang dan mendapatkan kemenangan terlalu mudah."
"Jadi saya merasa tak terkalahkan ketika itu. Saya merasa perlu untuk menantang Malykhin."
"Tetapi seperti yang terlihat, itu bukan rencana yang bagus."
Sekarang De Ridder mengaku sudah mengambil pelajaran dari kekalahan tersebut.
"Saya pikir kekalahan itu bagus untuk saya melangkah ke UFC, menolong saya berkembang sebagai petarung," katanya.
"Setelah kekalahan pertama dari Malykhin, mental saya benar-benar runtuh. Butuh waktu agak lama untuk melupakannya."
"Tetapi, dari situ saya membuat keputusan untuk menjadikan kekalahan tersebut sebagai suatu hal yang positif."
"Saya melakukan refleksi terhadap semua keputusan yang saya ambil, apa yang membuat saya ketika itu menjadi arogan."
"Saya bilang pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah menjadi orang seperti itu lagi," pungkas De Ridder.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar