BOLASPORT.COM - Program naturalisasi Timnas Indonesia mendapatkan sorotan besar dari media besar di Eropa.
Sorotan tersebut dilontarkan oleh Euronews.
Media yang berbasis di Lyon, Prancis menyoroti tren positif Timnas Indonesia sejauh ini.
Mereka menyoroti juga program naturalisasi yang gencar dilakukan oleh PSSI untuk mengerek prestasi Indonesia di bidang sepak bola.
PSSI banyak merekrut para pemain berdarah Indonesia yang berkarier di benua Eropa.
Selain itu, PSSI juga merekrut para pemain yang masih berada di usia emas, seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, hingga Maarten Paes.
Strategi tersebut berhasil mengerek prestasi Timnas Indonesia.
Skuad Garuda jadi satu-satunya tim di Asia Tenggara yang lolos ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain itu, Timnas Indonesia juga sukses menahan imbang dua raksasa Asia, yaitu Arab Saudi dan Australia.
Komentator ternama asal Singapura, Rhsyh Roshan Rai menyebut bahwa pencapaian tersebut sangat bagus dan pantas untuk dipertahankan.
Rhsyh Roshan Rai saat ini kerap dipercaya sebagai komentator siaran langsung laga-laga di bawah AFC, seperti Kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, hingga AFC Champions League Elite.
"Selalu menjadi tantangan ketika Anda berhadapan dengan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, dan juga orang-orangnya tersebar di berbagai pulau dan geografi yang berbeda," ujar Rhysh Roshan Rai dilansir BolaSport.com dari Euronews.
"Jadi, mencoba menyatukan mereka semua akan selalu menjadi tantangan dalam hal itu."
"Namun, saya pikir hal itu berpotensi untuk dipertahankan."
"Sebab, ketika Anda melihat profil usia pemain yang mereka beri kewarganegaraan, mereka semua adalah pemain yang lebih muda."
"Anda tahu, pemain seperti Struick, Jay Idzes - bek tengah. Maarten Paes, penjaga gawang berusia 26 tahun."
"Jadi, Anda tahu, dia juga akan memiliki waktu bersama tim."
Baca Juga: Kevin Diks Resmi Jadi WNI, Lini Belakang Timnas Indonesia Makin Bertabur Bintang
"Jadi, ini adalah generasi pemain muda yang datang dari Eropa untuk membantu berkontribusi, membantu Indonesia di panggung internasional bersama tim senior," ujarnya.
Meski begitu, pundit asal Singapura juga memberi peringatan kepada PSSI dan Timnas Indonesia.
PSSI harus memperhatikan pembinaan usia muda untuk melahirkan bintang-bintang baru dari sistem yang dibangun sendiri.
"Namun pada saat yang sama, mereka tidak boleh lupa bahwa mereka perlu mengembangkan bakat inti pemain mereka sendiri, dan mereka perlu diberi kesempatan," ujar Rhsyh.
"Para pemain muda yang dibina oleh sistem Indonesia ini akhirnya bermain untuk tim nasional karena menurut saya hal itu memberi para pendukung dan penggemar sedikit lebih banyak unsur kebanggaan."
"Anda tahu anak-anak ini. Anda tahu mereka telah melalui berbagai tingkatan."
"Anda tahu kesulitan yang mereka lalui untuk mencapai tahap itu."
"Dan menurut saya hal itu membuat keberhasilan mereka di panggung internasional menjadi jauh lebih baik," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Euronews |
Komentar