"Pertama-tama, saya pikir bahwa kami adalah tim yang kuat," ujar Rafael Struick dilansir BolaSport.com dari SBS.
"Jadi, setiap laga sulit untuk kami, anda tahu."
"Tetapi yang pasti, di dua laga terakhir, kami harusnya meraih empat atau bahkan enam poin."
"Tidak beruntungnya kami bahwa saat jumpa Bahrain, kami unggul sampai 99 menit, lalu lawan mencetak gol di detik-detik akhir, anda bisa berkata apapun, tetapi pada akhirnya kami marah karena gagal mengunci tiga poin."
"Itu ketidakberuntungan bagi kami."
"Lalu kami berangkat ke China dan saya pikir kami harusnya bisa menang."
"Kami akhirnya kalah di sana. Jadi, kami sedikit kesal, anda tahu," ujarnya.
Menghadapi Jepang dan Arab Saudi, Rafael Struick tidak gentar dengan status kedua negara sebagai raksasa di sepak bola Asia.
Eks penyerang ADO Den Haag ingin menebus kegagalan lawan Bahrain dan China dengan penampilan impresif.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | sbs.com.au |
Komentar