BOLASPORT.COM - Entah bermaksud psywar atau bukan, gambaran melihat pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, menjadi juara dunia MotoGP 2024 sudah dibayangkan manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi.
Persaingan perebutan gelar musim ini belumlah berakhir.
Seri balap terakhir MotoGP Barcelona 2024 pada 15-17 November 2024, akan menjadi penentuan untuk takhta juara yang diperebutkan Jorge Martin dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Martin sekarang memimpin klasemen dengan keunggulan 24 poin atas Bagnaia yang nangkring di tempat kedua.
Secara hitung-hitungan, semua kemungkinan masih terbuka untuk kedua pembalap dengan berbagai kondisi yang terjadi di seri Barcelona nanti.
Baca Juga: Ada Rasa Tidak Senang, Doktrin Valentino Rossi ke Bagnaia Saat Jadi Rekan Setim Marc Marquez
Namun demikian, salah satu pihak malah sudah membayangkan trofi juara dunia jatuh ke pihak pesaing.
Adalah Davide Tardozzi, manajer timnya Bagnaia, yang telah membayangkan pemenang gelar musim ini jatuh kepada Martin.
Bukan tanpa sebab Tardozzi seolah pasrah dan ikhlas ketika Martin yang notabene dari tim satelit Ducati menjadi juara dunia.
Sepanjang musim ini Martin memang lebih konsisten, jarang gagal finis dan rajin podium walau kalah jumlah kemenangan di balapan utama dari Bagnaia.
Tardozzi bahkan sudah punya gambaran melihat Martin memilih nomor 1 untuk dipakai pada motor Aprilia RS-GP pada MotoGP 2025.
Martin akan meninggalkan skuad Ducati setelah empat musim mendapatkan dukungan motor pabrikan tetapi bukan lakon utama karena cuma di tim satelit.
"Sepertinya sudah pasti jika Jorge yang memenangkan gelar, dia akan mengendarai motor dengan nomor 1," ujar Tardozzi kepada TNT Sports, dikutip Bolasport dari Motosan.es.
"Itu karena kesempatan memakai nomor itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan setiap hari (sulit, red)."
"Jadi saya rasa dia akan memakai nomor itu di motornya nanti," tandas eks pembalap Superbike tersebut.
Tardozzi tidak akan iri apabila Martin pemenangnya dan nomor 1 akan berpindah ke pabrikan lain setelah dua musim terakhir dipakai Bagnaia selaku juara dunia bertahan.
Menurutnya, bagaimanapun, buku sejarah tetap akan mencatat bahwa motor yang membawa Martin mendapatkan nomor 1 adalah motor Ducati.
Pun soal musim depan, Tardozzi yakin kombinasi baru Bagnaia dan Marc Marquez bakal punya peluang untuk merebutnya kembali lagi.
"Bagi kami, itu tidak masalah. Kami akan melakukan yang terbaik untuk merebut kembali nomor 1 pada musim 2026," kata Tardozzi.
"Jika dia menjadi juara dunia musim ini, dia berhak menggunakan nomor 1 pada motornya nanti, tapi dia memenangkannya dengan motor Ducati," tandasnya.
Sementara Martin, dalam wawancara bersama AS, dia belum punya gambaran seperti apa nanti jadinya saat keluar dari skuad Borgo Panigale.
Namun, yang jelas runner-up MotoGP 2023 itu menegaskan tidak pernah menyesal karena harus meninggalkan pabrikan dengan motor terbaik saat ini.
"Pada akhirnya kita tidak tahu dan saya ingin memikirkan tahun ini dan menjalani balapan demi balapan," ujar Martin dikutip dari Crash.net.
"Setelah (MotoGP Barcelona) saya akan memikirkan tentang musim depan.
"Saya tidak tahu apa yang akan saya temukan. Saya tidak tahu apakah itu akan sangat baik atau sangat buruk, jadi saya akan memikirkannya ketika saya harus memikirkannya."
"Tidak (menyesal). Tidak pernah. Sama sekali tidak," tegasnya.
"Saya belum mempertimbangkannya kembali dan saya tidak akan mempertimbangkannya kembali.
"Pada akhirnya, ada situasi dalam hidup di mana kita harus membuat keputusan dan ini adalah salah satunya," ucap Martin.
Baca Juga: Alasan Fabio Quartararo Terlalu Penasaran dengan Motor Ducati Terjawab, Ada Misi di Baliknya
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | As, Motosan.es, Crash.net, TNT Sports |
Komentar