"Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, bilang Theo bisa bertahan lebih baik. Itu terlalu menyepelekan kesulitan yang dialaminya," tulis La Gazzetta dello Sport.
"Orang ini buruk dalam menutup ruang dan membaca umpan silang, tidak banyak membantu tim menyerang serta sangat gugup."
"Terdistraksi dalam fase defensif, dia meninggalkan terlalu banyak ruang," timpal Corriere dello Sport.
"Zortea dan Zappa membuat malamnya menjadi neraka dan mereka semua mencetak gol dari sisinya. Dia yang terburuk dari tim."
Tuttomercatoweb mencermati AC Milan jadi seperti sebuah tim PlayStation dan bukan dalam artian yang baik.
AC Milan sering kebobolan dengan proses yang sama.
Lawan bisa mencetak gol dengan cara hapalan seperti mengulang-ulang pergerakan saat bermain PlayStation.
Saat menghadapi Torino (2 kali), Parma (2), Lazio (2), Club Brugge (1), dan Cagliari (2), lawan AC Milan mencetak gol dengan mengirim umpan silang dari kiri yang diselesaikan pemain di sebelah kanan, sisi yang menjadi wilayah bek kiri Tim Merah Hitam.
"Siapa yang mantan pemain Real Madrid, Theo atau Gabriele Zappa?," sentil Tuttomercatoweb.
"Dia tertidur saat Cagliari mencetak gol ketiga."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.com |
Komentar