BOLASPORT.COM - Bek kiri AC Milan, Theo Hernandez, mendapatkan sorotan negatif menyusul kegagalan timnya meraih kemenangan di Liga Italia.
Hanya 4 hari setelah membuat sensasi dengan mengalahkan Real Madrid 3-1 di Santiago Bernabeu pada ajang Liga Champions, AC Milan tersandung di Serie A.
Sabtu (9/11/2024), Il Diavolo ditahan tim papan bawah Cagliari 3-3 setelah sempat unggul 2-1 dan 3-2.
Theo Hernandez menjadi pesakitan di mata media Italia menyusul hasil ini.
Bek asal Prancis itu dianggap bersalah dalam semua gol yang bersarang ke gawang Mike Maignan.
Hernandez tidak menjaga posisinya di sebelah kiri pertahanan dengan benar.
Organisasi pertahanan AC Milan secara keseluruhan memang tampil kacau balau.
Akan tetapi, Hernandez jadi menonjol karena faktanya, Cagliari mencetak 3 gol mereka dari sisi yang seharusnya dikawal olehnya.
Dalam gol pertama dan ketiga, Nadir Zortea dan Gabriele Zappa sangat bebas melakukan tembakan karena Hernandez terlalu jauh dari mereka.
Zappa bahkan sempat mencetak gol lain yang prosesnya identik, untungnya bagi AC Milan, gol itu dianulir via VAR.
"Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, bilang Theo bisa bertahan lebih baik. Itu terlalu menyepelekan kesulitan yang dialaminya," tulis La Gazzetta dello Sport.
"Orang ini buruk dalam menutup ruang dan membaca umpan silang, tidak banyak membantu tim menyerang serta sangat gugup."
"Terdistraksi dalam fase defensif, dia meninggalkan terlalu banyak ruang," timpal Corriere dello Sport.
"Zortea dan Zappa membuat malamnya menjadi neraka dan mereka semua mencetak gol dari sisinya. Dia yang terburuk dari tim."
Tuttomercatoweb mencermati AC Milan jadi seperti sebuah tim PlayStation dan bukan dalam artian yang baik.
AC Milan sering kebobolan dengan proses yang sama.
Lawan bisa mencetak gol dengan cara hapalan seperti mengulang-ulang pergerakan saat bermain PlayStation.
Saat menghadapi Torino (2 kali), Parma (2), Lazio (2), Club Brugge (1), dan Cagliari (2), lawan AC Milan mencetak gol dengan mengirim umpan silang dari kiri yang diselesaikan pemain di sebelah kanan, sisi yang menjadi wilayah bek kiri Tim Merah Hitam.
"Siapa yang mantan pemain Real Madrid, Theo atau Gabriele Zappa?," sentil Tuttomercatoweb.
"Dia tertidur saat Cagliari mencetak gol ketiga."
"Itu belum menyebut kartu kuning konyol yang diterimanya di akhir pertandingan."
Theo Hernandez sudah memperkuat AC Milan sejak 2019.
Direkrut oleh Paolo Maldini, pemain kelahiran 6 Oktober 1997 ini disebut-sebut bisa menyamai sang bek legendaris AC Milan.
Tidak ada yang bisa menyangkal soal bagusnya Hernandez dalam fase menyerang.
Hanya dalam 5 tahun, dia sudah menyamai pencapaian Maldini yang mencetak 29 gol di Liga Italia selama 25 tahun memperkuat AC Milan.
Akan tetapi soal pekerjaan defensif, jadi naif jika mencoba menyamakan Hernandez dengan Maldini.
Sudah 5 tahun memperkuat AC Milan, Theo Hernandez masih belum tahu bagaimana caranya bertahan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.com |
Komentar