"Pada edisi tahun lalu, saya kalah di babak pertama. Kali ini, saya ingin sebanyak mungkin masyarakat lokal menonton pertandingan kami."
"Saya ingin memenangi pertandingan sebanyak-banyaknya," tambah peraih tiga kali runner-up Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis itu.
Ide membentuk kombinasi baru ganda putri itu ternyata muncul dari Mayu Matsumoto.
Matsumoto sendiri, yang notabene pernah mengalahkan Yuki Fukushima dua kali di final Kejuaraan Dunia, punya misi khusus mengapa memilih bertandem dengannya.
"Ketika kami memutuskan untuk membentuk pasangan baru, saya pikir akan memakan waktu jika kami menggantinya dengan pemain yang lebih muda," kata Matsumoto.
"Senior Fukushima adalah satu-satunya yang tersedia. Saya memiliki banyak pengalaman berlatih dengan dia dalam kompetisi tim di turnamen internasional."
"Meskipun kami belum banyak berlatih sebagai pasangan, saya pikir mudah untuk menyusun taktik pertandingan yang menampilkan masing-masing kekuatan kami," jelas dia.
Uniknya, Fukushima dan Matsumoto sebenarnya merupakan sama-sama pemain belakang alias penggebuk.
Namun karena sekarang akan bertandem, salah satu dari mereka mesti lebih sering belajar lagi untuk jadi playmaker, mengolah bola-bola depan untuk membuka serangan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BWF Tournament Software, Yahoo.co.jp |
Komentar