"Pelan-pelan bisa saya redam dan balik mengontrol permainan," papar Jonatan.
"Saya juga bermain lebih sabar, menunggu dulu, baru saat ada kesempatan baru menyerang," tambah pemain berusia 27 tahun tersebut.
Di perempat final, Jonatan akan menghadapi lawan lebih berat.
Jika tahun lalu harus tersingkir karena bersua Viktor Axelsen, kali ini Jonatan akan menghadapi tunggal putra nomor satu Malaysia, Lee Zii Jia.
Seperti halnya Jonatan, Lee Zii Jia juga pernah memenangi gelar bergengsi All England Open serta Kejuaraan Asia.
Lee bahkan berhasil menggondol medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Jonatan pun sempat dibuat kewalahan tatkala mengalami tren kekalahan dalam empat pertemuan beruntun dengan Lee dari 2020 hingga 2024.
Untungnya, catatan buruk itu telah dihentikan dalam bentrokan terakhir di Kejuaraan Asia 2024. Jonatan dan Lee kini seimbang dalam rekor pertemuan dengan 5 kemenangan dan 5 kekalahan.
"Besok di perempat final melawan Lee Zii Jia. Bakal seru pertandingannya dan saya mau lebih enjoy dan menikmati," harap Jonatan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar