Selain itu, ada dua momen krusial lainnya yang menurutnya cukup merugikan skuad Banten Warriors di laga tersebut.
"Salah satunya adalah keputusan untuk menghentikan pertandingan dan memberikan tendangan bebas untuk Dewa United FC pada menit 41."
"Padahal di waktu yang sama Egy Maulana Vikri bisa berada dalam posisi satu lawan satu dengan penjaga gawang Borneo FC."
Baca Juga: Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Timnas Indonesia Terlempar ke Dasar Klasemen
"Satu momen lainnya yang menurut kami cukup merugikan tim Dewa United FC adalah keputusan asisten wasit mengangkat bendera tanda offside kepada Alex Martins pada menit ke-26."
"Padahal jelas dalam tayangan ulang posisi Alex masih dalam posisi onside."
"Seandainya wasit tidak meniup peluit, maka hadiah sepak pojok harusnya didapatkan oleh Dewa United FC," kata Ardian.
Lebih lanjut, Ardian juga beranggapan bila laga Dewa United FC melawan tuan rumah Borneo FC harusnya dipimpin oleh wasit dengan jam terbang yang lebih tinggi.
"Harusnya laga penting seperti pertandingan kemarin bisa dipimpin oleh wasit yang lebih berpengalaman."
"Hal tersebut karena keputusan fatal seperti itu benar-benar bisa merusak pertandingan yang sebenarnya berlangsung sangat menarik secara permainan," ujar Ardian.
Baca Juga: Australia-Arab Saudi Imbang, Bahrain Kalah, Tanda-tanda Alam Timnas Indonesia Naik ke Peringkat 2
"Tentunya kami berharap kedepannya kepemimpinan wasit di kompetisi Liga 1 bisa semakin meningkat, terlebih pada musim ini para wasit sudah difasilitasi dengan Video Assistant Referee (VAR)," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar