BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, buka suara soal manuver mengagumkan untuk menikung hingga bahu menyentuh aspal alias shoulder down di seri MotoGP Barcelona 2024.
Jorge Martin menampilkannya dalam sesi latihan bebas pertama MotoGP Barcelona yang digelar di Sirkuit Catalunya, Montmelo, Spanyol, Jumat (15/11/2024).
Di Tikungan 5 yang berbentuk seperti jepit rambut dan didahului turunan, Martin memacu motor Ducati Desmosedici GP24 dengan bahu menyentuh aspal.
Manuver tersebut sampai menimbulkan goresan pada bagian lengan kirinya dari baju balapnya.
"Bahu ke bawah" pernah dilakukan Martin sebelumnya dan juga di titik yang sama yaitu Tikungan 5 Sirkuit Catalunya.
Bahkan dalam track walk sehari sebelum akhir pekan lomba, Martin memperagakannya dengan tiduran di Tikungan 5.
Video yang menampilkan aksi Martin itu langsung viral. MotoGP mengklaimnya sebagai video mereka yang dengan jumlah penonton terbanyak ketiga di media sosial.
Total 50 juta tayangan dalam 24 jam. "Tidak mungkin! Wow, itu menyenangkan. Saya berharap mendapatkan beberapa pengikut baru," canda Martinator kepada MotoGP.com.
Baca Juga: MotoGP Barcelona 2024 - Mana Mungkin Bastianini Percaya Marc Marquez Santai Kejar Peringkat Tiga
Perkembangan teknologi, utamanya dalam menciptakan grip alias daya cengkeram, membuat sudut kemiringan pembalap saat menikung makin tinggi.
Melansir dari ESPN, pada awal tahun 70an, legenda balap Finlandia, Jarno Sarineen, membawa standar baru knee out atau menikung sambil mengarahkan lutut ke sisi dalam tikungan.
Dekade berikutnya juara dunia GP500 tiga kali, Kenny Robert Jr., membawanya lebih jauh dengan lutut yang menyentuh aspal meski cuma bermodalkan lakban sebagai pelindung.
Produsen baju balap harus mengembangkan perlengkapan mereka lebih jauh ketika gaya balap makin rebah dengan tak hanya lutut tetap juga siku yang menyentuh aspal.
Tikungan 5 Sirkuit Catalunya sudah terkenal sejak 2011 ketika Casey Stoner melesat di sana dengan siku ke bawah.
Pada akhirnya melihat pembalap MotoGP melibas Tikungan 5 dengan posisi hampir tidur menjadi tradisi setiap kali balapan digelar di sana.
Pada 2020, posisinya sudah hampir menyentuh bahu dengan Fabio Quartararo menjadi lakonnya. Saat itu El Diablo memacu motornya dengan sudut kemiringan 63 derajat.
Sudut di atas 60 derajat sudah hampir maksimal. Rekor di MotoGP adalah 70,8 derajat dan itu terjadi ketika Marc Marquez (maestro elbow down) hampir terjatuh di GP Australia 2019.
Adapun Martin, dia menyebut shoulder down sebagai pertunjukan saja meski menganggapnya spesial.
"Ketika saya menyentuh (aspal) dengan bahu, itu sedikit untuk pertunjukan, sejujurnya," ucap Martin, dilansir dari Crash.net.
"Ketika saya tampil dengan sempurna dan mencoba untuk berkonsentrasi, saya sangat dekat untuk menyentuhkan bahu."
"Akan tetapi, ketika saya melakukannya, itu sedikit bermain-main jadi bukan masalah yang besar," imbuhnya.
Martin sendiri belum maksimal pada hari pertama setelah 'hanya' menempati posisi kelima dalam catatan waktu di sesi latihan.
Membukukan waktu lap tercepat 1 menit 39,214 detik, Martin terpaut 0,296 detik dari rival utama, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), yang memuncaki sesi.
Posisi lima besar sebenarnya sudah cukup bagi Martin untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024.
Unggul 24 poin atas Bagnaia, sang pemuncak klasemen akan menjaga takhtanya dengan selalu finis di enam besar meski lawannya selalu menang di seri terakhir ini.
Pembalap asal Madrid itu sudah bisa memastikan gelarnya sejak Sabtu (16/11/2024) asalkan memenangi balapan sprint atau finis dua posisi di depan Bagnaia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com, ESPN.com, Crash.net |
Komentar