Tetapi, kalaupun memenangi balapan utama hari Minggu, dia masih harus melihat hasil finis Martin.
Berdasarkan hitungan permutasi, kondisi yang bisa mengantarkan Pecco Bagnaia juara dunia adalah ketika dia menang pada balapan utama dan Martin finis ke-10, lebih buruk, atau DNF (Did Not Finish) atau gagal finis.
Apabila Martin maksimal hanya bisa finis ke-10, maka jumlah poin akhir mereka akan sama dengan total 498 poin.
Dengan begitu, Bagnaia akan lebih berhak menjadi juara dunia karena memenangi total balapan utama lebih banyak (10) daripada Martin (3) sepanjang musim ini.
Jika Bagnaia gagal memenangi balapan utama dan jadi runner-up, maka Martin harus finis ke-15, atau lebih buruk.
Hasil itu akan membuat jumlah poin mereka juga imbang dengan 493 poin.
Hanya dua peluang itu yang bisa membuat murid Valentino Rossi juara dunia lagi.
Jika syarat di atas tidak terpenuhi, maka dipastikan gelar juara dunia akan jatuh ke tangan Martin.
Misalnya, Bagnaia meraih podium ketiga dan Martin gagal finis, poin Bagnaia hanya akan maksimal di angka 489.
Yang mana jumlah itu masih membuatnya tertinggal 14 poin dari Martin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar