"Pastinya tidak mudah melawan Hoki/Kobayashi karena mereka bermain luar biasa," ungkap Rian dikutip Bolasport dari rilis pers PBSI.
"Kondisi angin sangat berpengaruh di turnamen ini. Di gim pertama kami bisa sangat enak menyerang, kebalikannya di gim kedua ya mereka bisa membalikkan keadaan."
"Di gim ketiga kami tidak mau kalah start jadi kami mencari poin sebanyak-banyaknya sebelum interval," jelas Rian.
Sementara itu, Fajar merasa sangat lega setelah juara lagi.
Ini menjadi gelar pertama mereka setelah berpuasa gelar selama berbulan-bulan sejak terakhir kali menjadi kampiun di All England Open pada Maret lalu.
"Alhamdulillah senang dan bersyukur bisa di podium tertinggi lagi setelah terakhir di All England bulan Maret," tandas Fajar.
"Kami meraih hasil yang terbaik tapi kami berharap bisa lebih dan lebih baik lagi ke depannya," ucap pemain 29 tahun itu.
Diakui Fajar, mental berperan penting dalam situasi tertekan pada laga tadi.
Ada sejumlah motivasi tambahan yang membuat Fajar dan Rian bertahan dengan habis-habisan hingga mencegah lawan bangkit.
Salah satunya adalah adu gengsi melawan wakil Jepang di kandang mereka.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar