Baik di China Open (Super 1000) atau China Masters (Super 750), terakhir kali skuad Merah Putih punya ganda putra yang mampu juara di kandang Naga adalah 5 tahun lalu.
Saat itu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi juara China Open dan China Masters (bertajuk Fuzhou China Open) sekaligus pada tahun 2019.
Dengan momentum yang tepat, inilah saatnya anak didik Aryono Miranat dan Thomas Indradjaja kembali membuktikan diri.
Keberhasilan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi juara di Kumamoto Masters Japan 2024 sedikit meredakan anggapan bahwa ganda putra Indonesia sedang menurun.
Selain Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian, ada Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin yang sama-sama kombinasi baru.
Pasangan independen, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, juga kembali ikut serta demi melanjutkan tren positif sepanjang tahun ini.
Persaingan di ganda putra akan lebih sengit karena hadirnya sejumlah pasangan top yang absen di turnamen-turnamen sebelumnya.
Dua di antaranya adalah wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, serta mantan pasangan nomor satu, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).
Kemudian, jangan lupa duet baru Korea Selatan yaitu Jin Yong/Seo Seung-jae, yang berpotensi menjadi kuda hitam.
Adapun tujuh wakil Indonesia lainnya yang rencananya akan mentas di turnamen berhadiah total 1.150.000 dollar AS ini tersebar di empat nomor lainnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar