Reli panjang mewarnai gim ini. Lu perlahan menipiskan jarak, 7-9. Jonatan mempertebal keunggulan, 10-7.
Tetapi, Lu membrikan ancaman dengan mencetak dua poin beruntun untuk mendekat, 9-10. Jonatan menghentikan kebangkitan Lu dan memimpin pada interval, 11-9.
Selepas jeda interval, permainan Lu semakin meningkat hingga bisa mendekat 10-11. Momentum didapat Lu saat berhasil menyamakan kedudukan, 12-12.
Jonatan membuka jarak, 15-12 setelah Lu banyak melakukan kesalahan. Lu menjaga asa dengan menambah angka, 13-15.
Ancaman dihadirkan Lu dengan mendekat, 14-15. Jonatan meresponsnya dengan menjauh, 16-14 karena pukulan Lu tidak akurat.
Lu menipiskan selisih skor, 15-16. Jonatan terus menjaga keunggulan, 18-15. Lu menambah perolehan poin, 17-18 setelah mencetak dua poin beruntun.
Jonatan merespons dengan dropshot untuk menjaga dominasi, 19-17. Lu memberikan serangan dan mendekat, 17-18.
Jonatan lalu mencetak match point, 20-18. Lu mendekat, 19-20. Jonatan yang sudah unggul memastikan kemenangan alam 40 menit.
"Pada gim kedua tadi belajar dari pengalaman sebelumnya, saat sudah unggul dan mulai terkejar, jangan sampai turun fokusnya, berpikir "ayo ini poin genting, poin penting, jangan kendur", tutur Jonatan.
Jonatan akan menjumpai pemenang laga antara Lei Lan Xi (China) atau Lin Chun Yi (Taiwan).
"Pasti tidak mudah, keduanya pemain kidal yang punya kecepatan dan kelincahan. Siapa pun lawannya saya mau maksimal," ujar Jonatan.
"Kembali lagi, saya tidak mau terlalu terpengaruh kondisi apakah akan main di World Tour Finals atau tidak. Peluang masih ada, tetapi saya jalani saja."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar