BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, memastikan langkahnya ke babak perempat final China Masters 2024.
Menghadapi wakil tuan rumah, Lu Guang Zu, Jonatan menang dua gim langsung dengan skor afrika menghiasi gim pertama.
Pemain yang akrab disapa dengan Jojo itu menang dengan skor, 21-8, 21-19 pada laga yang berlangsung di Shenzhen Gymnasium, China, Kamis (21/11/2024).
Pada laga ini, Lu tidak tampil nyaman sejak awal gim pertama. Dia banyak membuat kesalahan sendiri yang menguntungkan Jonatan.
Jonatan mengawali gim pertama dengan mencetak poin lebih dulu, 4-0. Lu berusaha mendekat, 1-4 yang dibalas Jonatan dengan menjauh lagi 8-1 setelah mencetak empat poin beruntun.
Arah pukulan Lu yang kembali tidak tepat membuat dia semakin menjauh, 9-1. Sergapan cepat Lu di depan net membuat dia mendekat, 2-10.
Jonatan menebusnya dengan tambahan angka 10-2. Pukulan Jonatan yang terlalu jauh menjadikan Lu menambah angka, 3-10.
Jonatan yang sudah unggul menutup dengan interval, 11-3. Setelah rehat interval, permainan Jonatan semakin agresif hingga mampu dominan, 16-4.
Serangan Lu berhasil membuat dia menambah angka menjadi, 5-16. Kesalahan Kembali dibuat Lu sehingga perolehan poin Jonatan semakin lebar, 18-5.
Lu mengejar ketertinggalan setelah dropshotnya tidak dapat dikembalikan Jonatan.
Jonatan melanjutkan dominasinya hingga game point, 20-6. Lu sempat menambah angka, 8-20 setelah kesalahan yang dibuat Jonatan.
Jonatan yang sudah memegang kendali permainan mengunci gim ini dalam 13 menit.
"Puji Tuhan bisa balas dua kekalahan sebelumnya dari Lu Guang Zu. Tetapi. cukup kaget dengan perubahan shuttlecock dibandingkan pertandingan pertama hari Selasa lalu, hari ini lajunya lebih kencang," kata Jonatan dalam siaran resmi PBSI.
"Beruntung dari strategi dan penyesuaian tadi bisa masuk polanya. Bagaimana untuk mempercepat tempo yang membuat dia tidak nyaman dan akhirnya banyak pengembalian yang keluar."
Gim kedua berlangsung lebih ketat karena Lu sudah bisa mengikuti ritme permainan Jonatan.
Jonatan unggul lebih dulu pada awal gim kedua, 3-0. Lu mendekat, 2-3 setelah serangannya tidak mampu dihalau Jonatan.
Jonatan menebusnya lewat pertahanan kuat setelah sebelumnya terjadi reli panjang menjadi, 4-2. Lu mendekat, 3-4. Namun, Jonatan mempertahankan konsistensi permainan engan menjauh, 6-3.
Lu berusaha mengejar ketinggalan. Jonatan tidak membiarkan Lu bangkit dengan melebarkan jarak, 7-4.
Jonatan menjaga posisinya tetap unggul dengan bermain lebih rapi dan cermat hingga unggul, 9-5.
Reli panjang mewarnai gim ini. Lu perlahan menipiskan jarak, 7-9. Jonatan mempertebal keunggulan, 10-7.
Tetapi, Lu membrikan ancaman dengan mencetak dua poin beruntun untuk mendekat, 9-10. Jonatan menghentikan kebangkitan Lu dan memimpin pada interval, 11-9.
Selepas jeda interval, permainan Lu semakin meningkat hingga bisa mendekat 10-11. Momentum didapat Lu saat berhasil menyamakan kedudukan, 12-12.
Jonatan membuka jarak, 15-12 setelah Lu banyak melakukan kesalahan. Lu menjaga asa dengan menambah angka, 13-15.
Ancaman dihadirkan Lu dengan mendekat, 14-15. Jonatan meresponsnya dengan menjauh, 16-14 karena pukulan Lu tidak akurat.
Lu menipiskan selisih skor, 15-16. Jonatan terus menjaga keunggulan, 18-15. Lu menambah perolehan poin, 17-18 setelah mencetak dua poin beruntun.
Jonatan merespons dengan dropshot untuk menjaga dominasi, 19-17. Lu memberikan serangan dan mendekat, 17-18.
Jonatan lalu mencetak match point, 20-18. Lu mendekat, 19-20. Jonatan yang sudah unggul memastikan kemenangan alam 40 menit.
"Pada gim kedua tadi belajar dari pengalaman sebelumnya, saat sudah unggul dan mulai terkejar, jangan sampai turun fokusnya, berpikir "ayo ini poin genting, poin penting, jangan kendur", tutur Jonatan.
Jonatan akan menjumpai pemenang laga antara Lei Lan Xi (China) atau Lin Chun Yi (Taiwan).
"Pasti tidak mudah, keduanya pemain kidal yang punya kecepatan dan kelincahan. Siapa pun lawannya saya mau maksimal," ujar Jonatan.
"Kembali lagi, saya tidak mau terlalu terpengaruh kondisi apakah akan main di World Tour Finals atau tidak. Peluang masih ada, tetapi saya jalani saja."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar