BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berbicara soal peluang naturalisasi kiper Como, Emil Audero, untuk Timnas Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan saat wawancara dengan media Italia, Corriere dello Sport.
Erick Thohir mengakui sudah sempat bertemu langsung dengan Emil Audero di Milan.
Namun, Erick Thohir belum membahas masalah naturalisasi dengan mantan kiper Juventus dan Inter Milan itu.
"Jujur saja kami belum pernah membahasnya," ujar Erick Thohir kepada Corriere Dello Sport.
"Meskipun kami bertemu lebih dari satu kali di Milan," lanjutnya.
Meski belum pernah berbicara soal naturalisasi saat bertemu Emil Audero, Erick Thohir tetap membuka peluang untuk main bersama Timnas Indonesia.
Erick Thohir siap membahas lebih lanjut jika Emil Audero mau main untuk Timnas Indonesia.
"Saya juga tahu keluarganya," ujar Erick Thohir.
"Jika dia yakin dengan program kami."
"Maka kami pasti bisa mendalam diskusi ini lebih lanjut," lanjutnya.
Emilio Audero Mulyadi merupakan kiper kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, 18 Januari 1997.
Emil Audero Mulyadi memenuhi syarat untuk membela Timnas Indonesia.
Hal tersebut karena Emil punya darah Indonesia dari ayahnya.
Ayah Emil berasal dari Indonesia yang bernama Edy Mulyadi.
Sedangkan ibunya, Antonella Audero, berasal dari Italia.
Baca Juga: Kevin Diks Beri Kabar Terbaru Setelah Cedera Saat Debut Bersama Timnas Indonesia
Rumor Emil Audero akan menjadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia sudah muncul sejak beberapa tahun terakhir.
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI terkini makin giat berburu pemain diaspora Indonesia untuk mau membela Merah Putih.
Para pemain diaspora yang menjadi target banyak yang tampil di Eropa.
Banyak dari mereka tampil di Liga Belanda.
"Pilihan kami adalah mengajak pemain-pemain yang memiliki darah Indonesia," ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.
"Terima kasih banyak kepada orang tuanya atau kakek (dari para pemain diaspora)."
"Daripada memberi kewarganegaraan Indonesia kepada para pemain asing di liga domestik kami."
"Tetapi tahapannya belum berhenti sampai di sini."
"Di level global, masih banyak pemain yang perlu dieksplorasi untuk membantu Indonesia berprestasi lebih tinggi."
"Kami membangun tim ini butuh waktu 4-5 bulan, tetapi kami harus bekerja keras lagi," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | corriere dello sport |
Komentar