Jonatan sempat tertikung 4-5 poin beruntun hingga berbalik tertinggal. Namun untungnya, dia berhasil mempertahankan fokusnya untuk tetap memegang kendali permainan.
"Perubahan pola sedikit-sedikit di beberapa poin memang dilakukan tadi," kata Jonatan.
"Bagaimana bertahan dulu, membiarkan dia menyerang atau langsung mengambil inisiatif serangan."
"Shuttlecock yang kencang juga membuat saya harus memegang permainan depannya dahulu," ujarnya.
Pada babak semifinal, Jonatan akan menghadapi unggulan pertama, nomor satu dunia sekaligus wakil tuan rumah lainnya, Shi Yu Qi.
Penampilan Shi Yu Qi sedang on fire setelah mampu mengalahkan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) yang notabene penghancur mimpinya pada Olimpiade Paris 2024 lalu.
Dia menang dengan skor telak 21-18, 21-8. Secara rekor pertemuan, Jonatan unggul 8-6 atau memegang kemenangan delapan kali atas 14 kali pertemuan yang telah terjadi.
Namun pertemuan terakhir mereka sudah terjadi cukup lama, pada Kejuaraan Asia 2024. Sementara Shi pasti akan unjuk gigi mati-matian di hadapan publik sendiri.
Belum lagi, keduanya bawa misi lain. Jonatan harus bisa menembus final jika ingin mengamankan tiket ke BWF World Tour Finals (11-15 Desember).
Sementara itu, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani berhasil revans atas Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (Malaysia) yang merupakan unggulan ketujuh setelah melalui rubber game.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI, bwf.tournamentsoftware.com |
Komentar