Sejak peluit set pertama dibunyikan, anak-anak Petrokimia bermain menekan lewat servis dan blok yang kuat dari Shella Bernadetha, Mediyoku, Nandita Ayu, dan Dhea Cahya.
Sementara itu, para pemain TNI AL kesulitan keluar dari tekanan dan seringkali melakukan kesalahan yang berbuah poin bagi lawannya.
Setelah tertinggal dua set, Tisya Amallya Putri dan kawan-kawan berusaha memperbaiki penerimaan bola servis dan memperkuat pertahanan.
Tetapi, tuan rumah Petrokimia telanjur "panas" sehingga TNI AL kembali harus menyerah pada set ketiga.
"Malam ini permainan anak-anak tidak sebagus sebelumnya, lebih banyak tertekan dan sering mati sendiri. Yang jelas, Petrokimia bermain lebih bagus dari kami," kata pelatih TNI AL, Mohammad Anshori.
Secara keseluruhan, Anshori mengatakan pencapaian timnya pada Livoli Divisi Utama musim ini lebih baik dibanding dari 2023 yang berada di peringkat ketiga.
Pada laga perebutan peringkat ketiga, Bank Jatim yang merupakan tim asal Megawati Hangestri Pertiwi berhasil mengalahkan TNI AU Electric dengan skor telak 3-0 (25-17, 25-19, 25-22).
Sebagai peringkat ketiga, Maya Kurnia Indri dan kawan-kawan berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp 25 juta, sedangkan TNI AU memperoleh Rp 20 juta.
"Hasil ini tetap harus disyukuri. Yang paling penting lagi, hari ini pemain-pemain muda kami mainnya lebih berani dibanding laga-laga sebelumnya. Mereka itu ke depan yang akan jadi tulang punggung tim," kata pelatih Bank Jatim, Eko Waluyo.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Sambat Pelatih Ko Hee-jin Jadi Bukti Megawati Tak Tergantikan di Red Sparks?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBVSI |
Komentar