BOLASPORT.COM - Laga semifinal China Masters 2024 yang melibatkan tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mendapatkan kritikan dari pengamat bulu tangkis asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen.
Jonatan Christie menjalani laga tidak mudah saat bertemu Shi Yu Qi (China) dalam semifinal China Masters 2024 di Shenzhen Arena, Shenzhen, China, pada Sabtu (23/11/2024).
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia itu mesti menjaga fokus di tengah dukungan besar publik tuan rumah terhadap Shi.
Jonatan untungnya, tetap mampu mengeluarkan performa terbaiknya walau ada beberapa kejadian yang berpotensi merugikan dirinya.
Salah satu yang disoroti adalah keputusan line judge atau hakim garis yang beberapa kali melakukan keputusan yang kurang tepat.
Pada gim kedua, ada empat keputusan hakim garis yang berhasil dianulir dengan challenge oleh Jonatan hanya dalam rentang 13 kali reli.
Sebagai informasi, pemain mendapatkan dua kesempatan untuk salah dengan challenge yang dimintanya di setiap gimnya.
Jika kesempatan itu habis, nasib pemain dalam momen kok jatuh tipis dari garis sepenuhnya berada di tangan hakim garis.
Jonatan kemudian dapat unggul dengan skor 11-7 atas Shi.
Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika Jonatan dan Shi Yu Qi bertanding di lapangan yang tidak didukung Hawk Eye.
Kontroversi dari pertandingan yang dijalani Jonatan turut mendapatkan perhatian dari media Denmark, Sport TV2.
Kalimat kritik terhadap upaya kecurangan muncul dari Fischer, eks pemain yang beralih tugas menjadi pundit.
"Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak. Ini gila, ini gila," kata Fischer, dilansir BolaSport.com dari SportTV2 Denmark.
"Saya tidak ingat apakah kita pernah melihat hal ini sebelumnya," kata mantan pemain ganda campuran nomor dunia tersebut.
Fischer menyoroti bagaimana hakim garis telah membuat empat keputusan yang salah terhadap Jonatan Christie.
Untungnya, Jonatan selalu berani mengambil keputusan dengan meminta challenge terhadap umpire.
Kesalahan beruntun dari hakim garis itu dinilai cukup memalukan oleh Fischer.
"Empat keputusan yang salah dibuat terhadap Christie, dan setiap kali ia mengambil challenge dan terbukti benar. Itu memalukan," ucapnya.
Fischer melihat kembali rasa frustrasi yang dahulu dialami pemain sebelum teknologi hawkeye diperkenalkan.
Eks rival Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir itu secara khusus menunjuk China sebagai tempat di mana para pemain dari luar kerap dicurangi saat bertanding.
"Anda bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya di masa lalu. Bola yang berjarak 30-40 sentimeter di luar garis bisa masuk jika Anda bermain di titik-titik tertentu."
"Jadi, sangat menyenangkan bahwa kita memiliki sistem challenge,” kata Fischer.
Pada akhirnya, Jonatan mampu keluar dari situasi sulit tersebut untuk meraih kemenangan atas Shi Yu Qi dengan skor 21-17, 21-16.
Hasil tersebut membuat Jonatan sudah menyingkirkan laju tiga tunggal putra wakil tuan rumah pada China Masters 2024.
Mereka adalah Lu Guang Zu, Lei Lan Xi, dan unggulan kesatu, Shi Yu Qi.
Jonatan akan menghadapi laga final dengan bersua tunggal putra Denmark, Anders Antonsen pada Minggu (24/11/2024).
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | SportTV2.dk |
Komentar