BOLASPORT.COM - Mantan juara dua divisi UFC, Conor McGregor, harus bertanggung jawab atas kasus rudapaksa yang menyeret namanya.
Conor McGregor menjalani persidangan di Pengadilan Tinggi Dublin, Republik Irlandia, setelah dituduh melakukan rudapaksa terhadap seorang wanita bernama Nikita Hand.
Laporan tersebut dituduhkan kepada McGregor yang disebut telah melakukan kekerasan seksual yang terjadi pada tahun 2018 silam.
Seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN, insiden itu terjadi tepatnya pada pesta natal di bulan Desember 2018.
Akibatnya, megabintang UFC itu harus naik ke meja hijau untuk menjalani persidangan.
Putusan yang keluar pada Jumat (22/11/2024) menyatakan McGregor telah melakukan rudapaksa dan harus memberi ganti rugi terhadap korban senilai 240.000 Euro (3,9 miliar Rupiah).
Pengacara Hand, John Gordon, menyebut bahwa agresivitas McGregor timbul karena kekalahan yang dialami dua bulan sebelum kejadian.
Jika melihat catatan pertarungan, pertandingan yang dimaksud terjadi di UFC 229 pada 7 Oktober 2018.
Saat itu McGregor dikalahkan Khabib Nurmagomedov lewat kuncian pada ronde keempat dari pertarungan gelar kelas ringan UFC.
"Dia (McGregor) bukan seorang pria, dia pengecut," kata Gordon kepada para hakim.
"Seorang pengecut yang licik dan Anda harus memperlakukannya seperti itu."
Korban memberikan keterangan dalam persidangan bahwa McGregor mengancam akan membunuhnya selama pertemuan itu.
Sambil mencekiknya, masih menurut korban, McGregor disebut mengeluarkan kata-kata yang mengungkit kekalahannya.
"Sekarang Anda tahu bagaimana perasaan saya di Oktagon di mana saya menyerah tiga kali," kata korban menirukan kalimat McGregor.
"Dia (McGregor) melepaskan saya dan saya ingat mengatakan saya minta maaf, karena saya merasa telah melakukan sesuatu yang salah."
"Saya ingin meyakinkan dia bahwa saya tidak akan memberi tahu siapa pun agar dia tidak menyakiti saya lagi."
Menurut BBC, paramedis yang merawat luka korban setelah kejadian memberi kesaksian bahwa dia tidak pernah melihat luka memar yang begitu parah.
Meski demikian, McGregor belum dijatuhkan tuntutan pidana setelah jaksa merasa bukti yang dikumpulkan belum cukup.
McGregor kemudian menjelaskan kejadian berdasarkan versinya.
The Notorious menegaskan tidak ada reaksi penolakan dari korban saat kejadian serta membantah soal kalimat yang disebut muncul dari mulutnya.
"Dia tidak pernah mengatakan 'tidak' atau berhenti," kata McGregor dan bersaksi bahwa semua yang dikatakan korban adalah kebohongan.
"Itu adalah kebohongan besar di antara banyak kebohongan."
"Bagaimana mungkin ada orang yang percaya bahwa saya, sebagai seseorang yang penuh dengan kebanggaan, akan menyoroti kekalahan saya sendiri."
Akan tetapi, panel hakim yang terdiri dari delapan wanita dan empat pria memutuskan untuk menolak penjelasan dari McGregor.
McGregor kemudian merilis sebuah pernyataan bahwa ia tetap bersama keluarganya dan akan mengajukan banding.
Namun, bola panas sudah terlanjur tersebar ke media sosial.
McGregor kemudian langsung mendapatkan cibiran dari sejumlah rivalnya.
Dustin Poirier mencuit ulang postingan yang berterima kasih kepadanya karena telah menghajar McGregor dalam pertarungan.
Sementara juara bertahan kelas ringan UFC, Islam Makhachev, mengecam tindakan McGregor dan semua perilaku tidak terpuji yang dilakukannya.
"Hanya masalah waktu sampai bajingan kotor ini terungkap," tulis Makhachev, sahabat Khabib Nurmagomedov, di X.
"Pecandu alkohol, pecandu narkoba, dan pemerkosa. Masih banyak lagi fakta yang akan terungkap, percayalah!".
It was a matter of time till this filthy bastard be exposed. Alcoholic, drug junkie + rapist. Many more facts to come out, trust me! https://t.co/XTtJ0CJwZk
— Makhachev Islam (@MAKHACHEVMMA) November 23, 2024
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | ESPN.com |
Komentar