"Kejutan terbesar bagi saya jelas bukan soal kecepatannya. Setelah tiga putaran, saya langsung terbiasa, tidak ada masalah bagi saya," kata Ogura mengawali dikutip Bolasport dari Speedweek.
"Namun, perbedaan terbesar bagi saya adalah kemampuan untuk mengatur gas dan itu bisa mempengaruhi keseluruhan kinerja motor. Itu yang lebih membuat saya terkejut."
"Apa yang berhasil dengan baik adalah membiasakan diri dengan itu."
"Kalau perbedaan lain ada di rem baja ketika di motor Moto2, tapi menurut saya tidak terlalu ekstrem bedanya," ucap dia.
Ogura sendiri mengakui bahwa dia masih perlu banyak belajar karena ada celah dia kehilangan banyak waktu ketika fase pengereman di tikungan.
Namun secara kecepatan, ada sosok lain yang merasakan tanda-tanda bahwa Ogura bisa jadi ancaman baru di musim depan.
Adalah Raul Fernandez, rekan setimnya sendiri yang sudah melihat dan memantau data Ogura saat tes MotoGP Barcelona.
"Saya senang ada Ogura di sisi paddock saya, dia adalah pembalap berbakat hebat dan saya sudah melihat beberapa kali video dia balapan," kata Fernandez dikutip dari Paddock-GP.
""Dia mengerem dengan sangat baik, dia akan bisa melaju kencang di MotoGP."
"Saya belum berbincang dengannya tapi saya yakin sesegera mungkin akan ada hal baik darinya."
Fernandez yang juga sempat bersaing dengan Ogura di kelas Moto2, meyakini bahwa pembalap kelahiran Kiyose, Tokyo itu memiliki sesuatu yang berbeda.
Ogura jadi yang tercepat kedua di antara tiga pembalap rookie. Dia hampir 0,4 detik di belakang Fermin Aldeguer (Gresini) dan lebih baik dari Somkiat Chantra (LCR Honda).
Baca Juga: Marc Marquez Langganan Crash, Ini Daftar Pembalap yang Sering Jatuh pada MotoGP 2024
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com, Speedweek.com |
Komentar