"Kasus pelecahan dan kekerasan dalam dunia olahraga sebenarnya terjadi di sekeliling kita, tetapi masalahnya adalah kita tidak mengetahuinya atau kadang dianggap tabu dan ada rasa takut untuk bersuara. Korban belum memiliki ruang yang ideal untuk bercerita. Kami mendorong para atlet Indonesia untuk berani bercerita kepada kami,” sambung Okto.
Sementara itu, Ketua Komisi Atlet NOC Indonesia Anton Suseno menjelaskan, Safeguarding tidak hanya tentang melindungi fisik, tetapi juga kesehatan mental dan emosi para atlet. Ini adalah langkah konkret yang akan memberikan fondasi kuat bagi para atlet untuk berkembang dan tampil maksimal tanpa rasa khawatir di setiap event internasional yang diikuti.
"Kami, Komisi-Komisi NOC Indonesia berinisiatif membuat safeguarding guidelines yang mudah dimengerti dan dapat diimplementasikan dengan harapkan bisa menjadi referensi untuk atlet, klub, administrator, orang tua atau praktisi olahraga yang ingin mencegah, menanggulangi bahkan menindak kasus kekerasan yang ditemukan demi tercapainya lingkungan berolahraga yang aman."
"Saat ini, Fokus kami mengedukasi dan mensosialisasikan tentang safeguarding itu sendiri. ke dapannya kami berharap guideline ini dapat dikembangkan," ujar Anton.
Lanjut Anton, sosok atlet tidak hanya menjadi simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa, tetapi juga suara penting dalam perkembangan olahraga Indonesia, di mana setiap prestasi yang diraih menjadi etalase Indonesia di mata dunia.
“Melalui pertemuan ini, kita memiliki kesempatan untuk memperkuat peran kita dalam menyuarakan kebutuhan, harapan, dan aspirasi sebagai seorang atlet demi mencapai podium tertinggi di dunia. Komisi Atlet hadir menjadi wadah para atlet untuk bersuara dan menciptakan lingkungan beserta support system terbaik,” ungkap Anton.
“Saya percaya bahwa dengan memberikan perlindungan yang memadai, memperhatikan suara para atlet, dan memperkuat solidaritas antar sesama atlet, kita akan mampu bersama-sama mendorong olahraga Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, baik dari segi prestasi maupun pembangunan sistem yang lebih berkelanjutan,” harapnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Komentar