Angka 349 lap milik Bagnaia itu sudah unggul cukup jauh dengan Martin yang menjadi langganan posisi pertama berikutnya.
Martin memimpin 96 lap dalam sprint dan 170 dalam grand prix. Totalnya adalah 266 lap yang artinya lebih sedikit 83 lap dari Bagnaia.
Sebagai perbandingan, jumlah lap pada sebuah balapan grand prix MotoGP berada di kisaran 20 hingga 30 putaran.
Artinya, Bagnaia memimpin hingga 4 kali balapan lebih banyak daripada Martin.
Torehan Martin sebenarnya tetap impresif.
Sebab, pembalap berikutnya dalam daftar cuma berhasil memimpin lomba selama 60 lap alias tak sampai seperempat dari torehannya. Pembalap itu bernama Marc Marquez.
PERBANDINGAN STATISTIK MARTIN VS BAGNAIA PADA MOTOGP 2024
*) hanya balapan grand prix
Martin | vs | Bagnaia |
Statistik | ||
3 | Menang | 11 |
10 | Runner-up | 1 |
3 | Posisi Ketiga | 4 |
2 | Lap Tercepat | 6 |
7 | Pole Position | 6 |
266 | Lap di Posisi Ke-1 | 349 |
508 | Poin Kejuaraan | 498 |
Tentang faktor kesalahan sendiri dalam terputusnya tren juara, Bagnaia telah menyadarinya.
"Kami boleh sangat puas dan sangat senang (dengan hasil musim 2024), tetapi tahun depan kami harus meningkat di beberapa area," katanya, dilansir dari Motorsport.
"Saya harus bisa membaca beberapa situasi dengan lebih baik."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar