Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rival Gregoria dari Amerika Dilanda Depresi karena Berjuang Sendirian, Lee Chong Wei Ingatkan Pemain Pelatnas agar Bersyukur

By Ardhianto Wahyu - Kamis, 28 November 2024 | 23:30 WIB
Tunggal putri AS, Beiwen Zhang, melakukan pukulan ke arah Carolina Marin dari Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, 1 Agustus 2024.
ARUN SANKAR/AFP
Tunggal putri AS, Beiwen Zhang, melakukan pukulan ke arah Carolina Marin dari Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, 1 Agustus 2024.

BOLASPORT.COM - Kritik terhadap jadwal padat bulu tangkis yang muncul dari tunggal putri Amerika Serikat, Beiwen Zhang, mendapatkan perhatian.

Beiwen Zhang mengkritik Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) karena mengabaikan kelelahan fisik dan mental yang dialami pemain karena tuntutan tampil di turnamen.

Menerima status top committed player karena menempati peringkat 15 besar dunia, Zhang harus memenuhi syarat penampilan di turnamen.

Para top committed player harus mengikuti semua turnamen di level Super 1000 (4 event) dan Super 750 (6) serta 2 turnamen di level Super 500.

Mereka juga harus tampil di BWF World Tour Finals jika lolos.

Bagi pemain yang berkiprah secara independen seperti Zhang, itu jauh dari kata mudah.

"Ini telah menjadi jalan yang panjang dan sepi," tulis rival Gregoria Mariska Tunjung itu dalam unggahan di akun Instagramnya.

Zhang telah berada dalam posisi di mana dia ingin peringkatnya turun demi terbebas dari kewajiban bertanding ini.

Top committed player mencangkup 15 pemain tertinggi untuk sektor tunggal dan 10 pasangan tertinggi untuk sektor ganda dalam ranking dunia.

Baca Juga: Jadwal Undian BWF World Tour Finals 2024 - Jalan Terjal 6 Wakil Indonesia, Kans Perang Saudara Sejak Hari Pertama

Ada dua jendela penghitungan yaitu pada pekan ketiga November untuk tahun berikutnya dan pekan pertama Juli untuk sisa tahun.

Kesulitan Zhang timbul karena dia bertanding secara independen.

Kini mewakili Amerika Serikat di mana bulu tangkis bukan olahraga populer, pemain berdarah China itu hampir selalu berpergian sendirian dari turnamen ke turnamen.

Selain harus menanggung akomodasi sendiri, Zhang juga kesulitan untuk mendapatkan partner sparing saat turnamen berlangsung.

"Saya telah melalui banyak hal selama 10 tahun terakhir dan semakin bagus hasil yang saya raih, makin sedih perasaan saya," kata Zhang.

"Tidak ada tim yang mendukung saya, tidak ada partner latihan yang tetap, dan tidak ada sistem yang memahami betapa sulit perjalanan ini."

Kritik terhadap jadwal turnamen telah muncul, termasuk sejak aturan wajib tanding bagi pemain top hadir di era World Tour.

Makin sering bertanding, makin sedikit pula waktu yang dimiliki pemain untuk pemulihan. Artinya, risiko cedera makin besar.

Ditambah turnamen individu dan beregu di tingkat regional dan dunia, 'pemain dengan komitmen tertinggi' bisa mengikuti hingga 18 event setiap tahunnya.

Baca Juga: Indonesia Open 2021 - Pemain Bukan Robot! Marcus/Kevin Protes Jadwal yang Menyiksa ke BWF

Salah satu pemain top yang pernah bersuara soal jadwal tanding adalah legenda tunggal putra dari Malaysia, Lee Chong Wei.

Lee pernah meminta kelonggaran karena berusia 35 tahun ketika era World Tour dimulai dan harus bertanding minimal 12 kali dalam semusim.

Mantan pemain nomor satu itu pun menunjukkan simpatinya kepada Beiwen.

"Pemain seperti Viktor Axelsen dan saya telah bersuara berkali-kali tentang jadwal yang padat dan tidak kenal ampun, tetapi tidak ada yang berubah," katanya, dilansir dair Scoop.my.

"Simpati saya bagi Beiwen. Saya telah mengenalnya sejak dia masih 15 tahun dan berkiprah di Singapura."

"Dia adalah orang yang sangat kuat, dan saya yakin dia akan menemukan jalan untuk melaluinya."

Lee Chong Wei menggunakan kesempatan itu untuk memberi wejangan kepada para pemain yang masih bernaung di tim nasional atau Pelatnas Malaysia.

Pemain dari negara-negara Asia, termasuk Indonesia, lebih beruntung karena mendapat bantuan pembiayaan dari federasi jika berada di skuad nasional.

"Bulu tangkis bukan sebuah olahraga besar di Amerika Serikat seperti di Malaysia. Bisa dibilang Beiwen berjuang sendirian di sana," sambung Lee.

"Itulah kenapa saya selalu mengingatkan para pebulu tangkis kita untuk bersyukur."

"Bulu tangkis adalah olahraga nomor satu di Malaysia, dukungan dan fasilitas yang kita miliki seringkali tidak tersaingi. Para pemain kita harus memanfaatkannya dengan maksimal."

Baca Juga: Sempat 2 Kali Permalukan Jonatan Christie di Istora, Tunggal Putra Ini Pamit dari Tim Bulu Tangkis China

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : Scoop.my
REKOMENDASI HARI INI

LaLiga Aktif Suarakan Perangi Perundungan Melalui Nilai-nilai Sepak Bola

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136