GS Caltex menjadi juru kunci Liga Voli Korea setelah baru menang 1 kali dalam 10 laga yang sudah dijalani musim ini.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Namun, kami akan memeriksa kondisi cederanya lagi besok," kata pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Babak reguler Liga Voli Korea berlangsung selama enam putaran. Setiap tim menjalani 36 pertandingan dalam rentang waktu lima bulan.
Setidaknya dua pertandingan mesti dijalani di setiap pekannya dan di tempat yang berbeda.
Tantangan makin besar saat kompetisi memasuki fase championship di mana tim bisa bertanding dua hari sekali.
Skenario terburuk adalah 9 laga beruntun dengan jeda dua hari apabila tim melakoni seluruh pertandingan dari babak semi-playoff hingga final.
Sebagai perbandingan, jadwal terpadat di Proliga adalah tiga laga dalam rentang waktu empat hari dalam sebuah seri lalu jeda selama tiga hari.
Kompetisi dilangsungkan secara terpusat di tempat yang sama dalam sebuah seri sehingga tim tidak perlu berpindah lokasi.
Adapun di Liga Voli Jepang yang diikuti Rivan Nurmulki dan Yolla Yuliana, tim biasanya bertanding dua kali pada Sabtu dan Minggu di satu tempat.
"Kami bermain seperti tadi hari ini dan pergi ke Gwangju besok. Semua tim memiliki jadwal semacam ini," ucap Abbondanza.
"Kondisi ini membatasi perkembangan para pemain muda. Lalu, kita bermain dengan susunan pemain yang sama dan memiliki masalah yang sama."
"Saya tidak berpikir ini akan berubah banyak. Saya hanya berkata mungkin seseorang bisa mempertimbangkannya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | thespike.co.kr |
Komentar