BOLASPORT.COM - Juara Dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, membalas sindiran halus bernada sarkas dari Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi tentang nomor motor 1 yang berhak digunakannya pada musim depan.
Walau kompetisi MotoGP 2024 telah usai, masih saja perdebatan panas terus bergulir.
Namun bukan tentang sengitnya rivalitas Jorge Martin vs Francesco Bagnaia yang mencuat.
Melainkan tentang nomor balap 1 yang berhak dipakai Martin selaku Juara Dunia MotoGP.
Martin boleh mengganti nomor motornya, #89, dengan nomor #1 pada MotoGP 2025.
Kesitimewaan itu memang diberikan pada para pembalap yang menyandang juara dunia pada musim sebelumnya.
Akan tetapi, di sinilah letak perdebatan soal nomor 1 itu terjadi.
Pasalnya, pada tahun depan Martin sudah tidak lagi bergabung di bawah naungan Ducati.
Dia akan pindah ke Aprilia setelah dikhianati Ducati yang lebih memilih Marc Marquez untuk bersanding jadi rekan setim Bagnaia di Ducati Lenovo.
Baca Juga: Marc Marquez Merendah dan Sadar Levelnya untuk Ducati Masih di Bawah Francesco Bagnaia
Otomatis, jika Martin memutuskan untuk menggunakan motor 1 pada tahun depan, maka nomor 1 itu akan menghiasi bagian depan motor Aprilia RS-GP.
Hal ini pun sempat diungkit Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi yang mengklaim bahwa Martin boleh saja pakai nomor 1 di motor Aprilia pada tahun depan. Tapi orang akan ingat bahwa motor yang membuat dia juara dunia adalah motor Ducati Desmosedici GP24.
"Dia telah juara dunia dan bisa mengambil nomor 1, tapi dia meraihnya saat menggunakan Ducati," kata Tardozzi saat itu kepada TNT Sports.
"Kita lihat saja apa yang akan terjadi di Aprilia," tambahnya.
Mendengar sarkasme Tardozzi, Martin pun bereaksi.
Namun alih-alih membalas dengan rasa sakit hati, Martin yang sudah sering dikecewakan Ducati, pilih menjawabnya dengan humor.
"Jika saya pakai nomor 1 dalam satu tahun, maka kita akan melihat banyak foto seperti itu di rumah saya," kata Martin dikutip Bolasport dari Motosan.es.
"Saya belum tahu apakah saya akan menggunakan nomor itu pada musim depan, nanti lihat saja apa yang akan terjadi," tandasnya.
Selain dengan Martin, sarkasme Tardozzi ini juga sempat ditanggapi CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola.
Karena Tardozzi juga sempat berujar tentang hal yang berbau lebih menyindir pedas.
"Jika Aprilia ingin membeli nomor #1, maka kita akan lihat apakah mereka bisa mempertahankannya pada tahun depan," kata Tardozzi kala itu.
Gara-gara itu, Rivola pun berbalik menyindir dengan tertawa kecil.
"Saya rasa kami menghabiskan lebih sedikit uang dariapda Ducati untuk nomor #1 ini," ujar Rivola.
Rivola sendiri menegaskan bahwa dia tidak akan mencampuri keputusan Martin apakah akan memakain nomor 1 pada MotoGP 2025. Pada Tes MotoGP Barcelona 2024 lalu pun, Martin yang sudah menjajal motor RS-GP, memilih menggunakan logo dua bintang pada bagian depan motornya.
"Itu akan menjadi pilihan dia, sangat bebas, terserah dia yang memutuskan," kata Rivola.
Adapun gambaran tentang musim depan, pria yang pernah bekerja di tim Ferrari Formula1 itu juga tidak mau membenani Martin dengan ekspektasi apa-apa.
"Ekspektasi dengan kehadiran Jorge sangat tinggi. Tetapi kami tidak mau membuatnya tertekan sekarang," ujar Rivola.
"Prioritasnya sekarang adalah membantu dia untuk memahami motor kami," pungkasnya.
Baca Juga: Pecco Bagnaia vs Marc Marquez, Bos MotoGP Sesumbar Dualisme Ducati Bakal Seru
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar