Mendengar pujian setinggi langit dari pelatihnya, Shin sembari tersenyum merasa belum pantas mendapatkan label itu.
"Saya belum cukup baik untuk menerima pujian semacam itu, saya bertekad bekerja lebih keras lagi," ucap Shin, dilansir dari News1.
Dalam kesempatan yang sama, Shin menyadari saat ini Red Sparks juga memiliki deretan pemain yang memiliki servis mematikan.
Dua legiun asing seperti Megawati dan Bukilic acap kali mampu memberikan perbedaan melalui servis ace mereka untuk membantu tim.
Meski bisa menyaksikan langsung teknik Megawati dan Bukilic dalam melancarkan servis, Shin tidak ingin menjadikan keduanya sebagai contoh.
Shin lebih senang untuk menjadi dirinya sendiri dengan menemukan teknik yang sesuai dengan kapasitasnya alih-alih meniru Megawati atau Bukilic.
"Bukilic dan Megawati adalah pemain dengan fisik dan kekuatan yang berbeda dari saya," kata Shin menjelaskan.
"Oleh sebab itu, daripada menggunakan servis yang mirip mereka, saya akan menggunakan servis yang cocok untuk saya," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | news1.kr |
Komentar