"Jadi saya harus lebih banyak berbicara dengan mereka dan juga Ragnar Oratmangoen, yang melewatkan peluang satu lawan satu," kata Yeom Ki-hun dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube The Football Bohemian.
Baca Juga: Yeom Ki-hoon Ungkap Kesulitan Saat Poles Striker Timnas Indonesia
Dalam posisi tersebut Ragnar seharusnya bisa lebih fokus dan melihat celah yang ditinggalkan kiper Jepang.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah melakukan gerakan tipuan agar Zion Suzuki gagal menjangkau bola.
Dengan posisi kiper yang sudah menjatuhkan diri, ini jadi momen tepat bagi striker mengirim tembakan.
"Jadi saya pikir Anda harus mendorongnya dengan cepat ketika Anda memiliki sudut, tetapi ketika Anda tidak memiliki sudut Anda harus melihat kaki lawan dan kaki kiper sebelum menendang."
"Kiper mempersempit sudut dalam situasi itu sehingga dia memblokirnya seperti ini dengan melebarkan kakinya alih-alih menukik. jadi dalam hal ini Anda harus memasukkannya ke dalam kaki Anda dan ketika Anda berpikir Anda dapat mencetak gol dengan sempurna, Anda mendorongnya."
"Tetapi ketika Anda mencoba mengalahkan lawan, tetapi tidak bisa mengalahkannya dengan sempurna seperti dalam pertandingan melawan Jepang, Anda harus berpura-pura memukulnya dan melipatnya sekali lagi," lanjutnya.
Baca Juga: PSSI Masih Usahakan Justin Hubner dan Ivar Jenner Bisa Bela Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024
Pelatih berusia 41 tahun ini melanjutkan, setelah pertandingan melawan Jepang, tekanan kepadanya mulai muncul.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube |
Komentar