BOLASPORT.COM - Di tengah dominasi mereka di MotoGP, Ducati berpeluang untuk kehilangan KTM sebagai saingan karena kesulitan finansial yang pelik.
KTM sebenarnya telah berhasil menjelma menjadi kekuatan di MotoGP.
Baru meluncur ke kelas para raja pada 2017, pabrikan asal Mattighofen itu telah mengoleksi kemenangan dan menjadi penantang gelar juara.
Bersama Aprilia, KTM menjadi pabrikan yang benar-benar bisa memberikan perlawanan kepada Ducati yang begitu digdaya dalam empat musim terakhir.
Keseriusan KTM terlihat dari sejumlah inovasi dengan aerodinamika hingga perekrutan sejumlah personel inti (pembalap maupun insinyur) dari pabrikan rival.
Sayangnya, KTM harus mengencangkan ikat pinggang jelang menghadapi MotoGP 2025.
Kuda besi KTM RC16 terancam tidak berkembang justru ketika induk jasa pembalap-pembalap top telah berhasil diamankan.
Selain memagari Pedro Acosta dan Brad Binder di tim pabrikan, KTM merekrut Maverick Vinales dan Enea Bastianini untuk tim satelit rasa pabrikan.
Kabar ini diberitakan oleh Motorsport.com, pengetatan anggaran yang dilakukan KTM akan turut memengaruhi laju pengembangan motor RC16.
Baca Juga: Marc Marquez Akui Kagok Gabung Ducati tapi Pemeran Utamanya Pecco Bagnaia
KTM sedang menghadapi tantangan karena kesulitan finansial yang dialami oleh perusahaan induk mereka yakni Pierer Mobility.
Selain KTM, Pierer Mobility juga menaungi dua produsen motor lainnya yang nampang di MotoGP: GasGas dan Husqvarna, serta sebagian saham pabrikan legendaris MV Agusta.
Restrukturasi dilakukan Pierer Mobilty semenjak utang yang ditanggung mencapai 3 miliar euro atau sekitar 50,2 triliun rupiah.
Saat tes pasca-musim pada 19 November lalu di Sirkuit Catalunya, KTM cuma menguji coba fairing baru dan cowl atau bagian tudung depan motor.
Unit yang dibawa tampaknya juga terbatas semenjak pembalap penguji mereka, Pol Espargaro dan Dani Pedrosa, tidak terlihat batang hidungnya.
Rumor krisis finansial sudah terdengar di lingkungan paddock sejak September lalu. Pedro Acosta selaku pembalap andalan KTM pun tidak membantahnya.
"Saya telah berkunjung ke pabrik dan mereka meyakinkan saya bahwa program olahraga balap *(KTM) akan didukung sepenuhnya. Jadi kami bisa tenang," kata si Bocah Ajaib.
Ditangguhkannya pengembangan untuk sementara waktu tentu tidak diharapkan ketika kejuaraan memasuki periode krusial.
MotoGP akan memasuki dua musim terakhir sebelum regulasi teknis baru dengan motor 850cc diberlakukan pada 2027.
Selain itu pengembangan mesin akan dibekukan pada awal musim 2025 hingga akhir musim 2026. Artinya, KTM harus bijak dalam menyusun strategi mereka.
Di sisi lain, keyakinan yang ditunjukkan Acosta bukannya tanpa alasan.
Divisi balapan akan coba dipertahankan sebisa mungkin oleh KTM demi menjaga citra perusahaan yang mana muaranya adalah penjualan motor mereka.
Diperkirakan masih ada 130 ribu unit motor KTM yang belum terjual.
KTM menjadi fokus utama Pierer Mobility sehingga merek motor mereka yang lain akan dicopot dari program MotoGP.
Tim satelit mereka di MotoGP yaitu Tech3 pun tidak akan lagi membawa nama GasGas seperti dua musim terakhir melainkan KTM pada 2025.
Baca Juga: Tanda dari Hari Pertama di Ducati, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia Tunjukkan Potensi Duet Serasi
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar