BOLASPORT.COM - Pelatih baru Leicester City, Ruud van Nistelrooy, mengakui bahwa dirinya pergi dengan perasaan tersakiti ketika angkat kaki dari Man United.
Ruud van Nistelrooy berbicara terus terang mengenai perasaannya ketika harus pergi dari Manchester United.
Mulai 30 November 2024, Van Nistelrooy telah resmi menjabat sebagai pelatih Leicester City.
Van Nistelrooy didapuk sebagai juru taktik anyar The Foxes yang sebelumnya memecat Steve Cooper.
Pelatih asal Belanda tersebut lantas diikat kontrak hingga Juni 2027.
Ia pun tengah menanti laga perdananya bersama Leicester saat menghadapi West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris 2024-2025, Rabu (4/12/2024) dini hari WIB.
Di sela-sela persiapan tersebut, Van Nistelrooy turut dimintai keterangannya soal pengalamannya menjadi pelatih interima Man United.
Sebelumnya Van Nistelrooy memang sempat menjadi caretaker Man United dengan durasi yang relatif singkat.
Dirinya mendampingi Bruno Fernandes dkk. dalam 4 laga di lintas kompetisi.
Hasilnya bisa terbilang sangat baik karena Man United mampu mengamankan 3 kemenangan dan 1 hasil imbang.
Itu termasuk dua kemenangan telak melawan klub yang dilatih Van Nistelrooy saat ini, Leicester.
Masa bakti eks bomber Setan Merah tersebut terbilang singkat mengingat klub sudah memutuskan untuk menunjuk Ruben Amorim sebagai pelatih utama.
Padahal Van Nistelrooy digadang-gadang bakal menjadi tangan kanan Ruben Amorim atau setidaknya masuk dalam staf kepelatihannya.
Namun, hal tersebut urung terjadi realitanya.
Baca Juga: Ruben Amorim Pastikan Leny Yoro Masuk DSP Arsenal Vs Man United, Langsung Debut?
Amorim mendarat di Old Trafford dengan membawa 5 orang kepercayaannya yang membuat Ruud van Nistelrooy harus angkat kaki.
Hal itulah yang rupanya membuat Van Nistelrooy menyesal dan kecewa.
Pelatih berusia 48 tahun tersebut telah menyatakan tekadnya untuk bertahan.
Akan tetapi, kenyataan berkata lain dan pada akhirnya Van Nistelrooy harus berpisah dengan Man United.
"Ketika saya mengambil peran sebagai interim, saya menegaskan bahwa saya ingin bertahan dan membantu Man United, dan saya bersungguh-sungguh," ucap Van Nistelrooy, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
"Jadi saya kecewa, sangat kecewa, dengan apa yang terjadi selanjutnya."
"Sangat menyakitkan bagi saya harus pergi dari Man United," imbuhnya.
Berangkat dari hal tersebut, Van Nistelrooy menyadari bahwa dirinya telah mempelajari sesuatu.
Situasi tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di dunia sepak bola.
Van Nistelrooy bahkan sempat berbicara empat mata dengan Ruben Amorim terkait statusnya di Man United.
Namun, pada akhirnya roda waktu terus berputar dengan salah satu pihak harus mengalah.
Beruntung bagi Van Nistelrooy dirinya tidak perlu berlama-lama menganggur usai pergi meninggalkan Man United.
Leciester datang menawarinya pekerjaan setelah berpisah dengan Steve Cooper.
Kini, tantangan untuk menyelamatkan The Foxes agar bisa bertahan di Liga Inggris menjadi tugas bagi eks pelatih PSV Eindhoven tersebut.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.it |
Komentar