"Menurut kami permasalahan bukan hanya di tim tapi juga ada di manajemen."
"Setelah kita cari tahu ternyata di dalam tim itu ada ketidakharmonisan yang disebabkan oleh seorang Yogie. Dan setelah kita telusuri ternyata hal yang serupa pernah terjadi juga ketika dia (Yogie) di Bali United.".
"Menurut kita, mereka merusak mulai dari segi tatanan manajemen hingga harmonisasi tim," kata Beto, dilansir BolaSport.com dari Tribun Solo.
"Sebenarnya harapan tentang Abud datang tidak serta merta dari seluruh suporter. Karena kita juga merasa Abud datang dan pergi sesuka hati dia, tidak ada kejelasan atau statment dari manajemen."
"Tiba-tiba dia datang dan hilang dan menurut kami itu sebagai bentuk tidak menghargai tim," ujarnya.
Tak berselang lama, pihak Persis akhirnya buka suara.
Persis secara resmi mengumumkan bahwa Chairul Basalamah dan Arizal Perdana Putra tak lagi menempati jabatannya.
"Persis akan memaksimalkan waktu untuk melakukan proses pembenahan tim."
Baca Juga: ASEAN Cup 2024 - Perbandingan Harga Tiket di Kandang Timnas Indonesia dan Vietnam, Mahal Mana?
"Persis mengumumkan bahwa Chairul Basalamah dan Arizal Perdana Putra tidak lagi menempati posisi sebagai Manajer dan Direktur Bisnis Klub, sekaligus membebastugaskan segala peran yang berkaitan dengan tim official dan aktivitas bisnis di PT Persis Solo Saestu," tulis Persis.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | Tribun Solo, persis solo |
Komentar