Apalagi gelar bergengsi sudah berhasil diraih Hendra seperti emas di Olimpiade (1 kali), Kejuaraan Dunia (4 kali), Asian Games (2 kali), Kejuaraan Asia (2 kali), hingga Thomas Cup (1 kali).
"Masih terus (semangat), cuma ya sudahlah, ini juga sudah cukup buat saya," ujar Hendra.
Baca Juga: BAM Duga Penyelidikan Komisi Anti-Korupsi Malaysia Usaha untuk Kacaukan Pemilihan Ketua BAM Baru
Kendati menjadi salah satu pebulu tangkis Indonesia tersukses sepanjang masa, Hendra juga tak luput dari momen pasang surut yang dialami seorang atlet pada umumnya.
Hendra gagal lolos ke Olimpiade London 2012 sebagai juara bertahan bareng almarhum Markis Kido dan kalah di fase grup Olimpiade Rio 2016 ketika menjadi unggulan pertama bersama Ahsan.
"Dukanya banyak. Saya pun pernah mengalami down, ketika 2012 tidak lolos Olympic, terus juga 2016 tidak dapat medali di Rio dan waktu itu karena diunggulkan banget," kata Hendra.
"Jadi itu masa-masa sulit saya."
"Kalau (gelar) yang belum kesampaian, pertama pasti Piala Sudirman, juga medali Olimpiade sama Ahsan, terakhir di Tokyo itu cuma nomor empat," kata Hendra.
Hendra kemudian membagikan rencananya setelah pensiun.
Dia mengatakan memiliki impian untuk membangun akademi bulu tangkis dan lapangan bulu tangkis bersama Ahsan.
"Kalau memungkinkan ke depannya (bisa buat akademi juga)."
"Nanti juga mungkin kalau jadi ada lagi bangun lapangan sama (Mohammad) Ahsan, sama Waroeng Steak (sponsor). Mudah-mudahan lancar," kata Hendra.
Baca Juga: Pesan Respek Ganda Putra Malaysia untuk Legenda Hendra Setiawan
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Antara.com |
Komentar