BOLASPORT.COM - Perjalanan panjang pebulu tangkis Indonesia, Hendra Setiawan, akan segera berakhir.
Hendra Setiawan telah memutuskan untuk gantung raket pada bulan depan.
Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, pada 21-26 Januari 2025 akan menjadi aksi terakhir "Dewa Hendra" di atas lapangan.
Pada awal tahun 2024, Hendra masih bersemangat untuk tetap bertahan di papan atas persaingan ganda putra bersama partnernya, Mohammad Ahsan.
Setelah comeback pada 2018, Ahsan/Hendra menjadi salah satu ganda putra andalan Indonesia di berbagai kompetisi.
Ahsan/Hendra bahkan beberapa kali menjadi wakil Indonesia yang melangkah paling jauh.
Di Olimpiade Tokyo pada 2021, The Daddies hampir menggapai medali Olimpiade karena berhasil menembus babak semifinal.
Sayangnya, asa Ahsan/Hendra untuk meraih medali tidak terwujud setelah kalah di laga semifinal dan perebutan medali perunggu.
Memasuki tahun 2022, permainan Ahsan/Hendra masih menggila walau keduanya saat itu sudah sama-sama berusia di atas 35 tahun.
Baca Juga: Komentator BWF: Hendra Setiawan Penuhi Semua Kriteria sebagai Kehebatan Sejati di Bulu Tangkis
The Daddies masih mampu mencapai final di lima event bergengsi pada tahun tersebut.
Kelima event itu adalah India Open (Super 500), All England Open (Super 1000), Malaysia Masters (Super 500), Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Ini jelas pencapaian yang luar biasa bagi Hendra dan Ahsan meskipun di kelima laga final tersebut mereka selalu berakhir sebagai runner-up.
Ambisi belum berhenti, Ahsan/Hendra kembali berhasil mencetak final secara back-to-back pada All England Open 2023.
Namun, mereka lagi-lagi harus menelan kekalahan di laga final karena dihentikan rekan senegara, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Hendra akhirnya sampai pada kata cukup setelah menjalani serangkaian hasil kurang memuaskan sepanjang tahun 2024.
Kecuali laga final lainnya di Australian Open (Super 500), Ahsan/Hendra terjebak dalam tren kalah dini dengan tersingkir di dua babak awal.
"Setelah turnamen terakhir (China Masters) saya pikir-pikir tahun ini hasilnya kurang bagus, cuma satu kali final," kata Hendra pada Kamis (5/12/2024), dilansir BolaSport.com dari Antara.
"Jadi itu salah satu yang membuat saya memutuskan untuk berhenti, selain umur juga sudah segini (40 tahun)," tuturnya lagi.
Hendra merasa sudah cukup dengan perjalanannya sebagai pebulu tangkis profesional.
Apalagi gelar bergengsi sudah berhasil diraih Hendra seperti emas di Olimpiade (1 kali), Kejuaraan Dunia (4 kali), Asian Games (2 kali), Kejuaraan Asia (2 kali), hingga Thomas Cup (1 kali).
"Masih terus (semangat), cuma ya sudahlah, ini juga sudah cukup buat saya," ujar Hendra.
Baca Juga: BAM Duga Penyelidikan Komisi Anti-Korupsi Malaysia Usaha untuk Kacaukan Pemilihan Ketua BAM Baru
Kendati menjadi salah satu pebulu tangkis Indonesia tersukses sepanjang masa, Hendra juga tak luput dari momen pasang surut yang dialami seorang atlet pada umumnya.
Hendra gagal lolos ke Olimpiade London 2012 sebagai juara bertahan bareng almarhum Markis Kido dan kalah di fase grup Olimpiade Rio 2016 ketika menjadi unggulan pertama bersama Ahsan.
"Dukanya banyak. Saya pun pernah mengalami down, ketika 2012 tidak lolos Olympic, terus juga 2016 tidak dapat medali di Rio dan waktu itu karena diunggulkan banget," kata Hendra.
"Jadi itu masa-masa sulit saya."
"Kalau (gelar) yang belum kesampaian, pertama pasti Piala Sudirman, juga medali Olimpiade sama Ahsan, terakhir di Tokyo itu cuma nomor empat," kata Hendra.
Hendra kemudian membagikan rencananya setelah pensiun.
Dia mengatakan memiliki impian untuk membangun akademi bulu tangkis dan lapangan bulu tangkis bersama Ahsan.
"Kalau memungkinkan ke depannya (bisa buat akademi juga)."
"Nanti juga mungkin kalau jadi ada lagi bangun lapangan sama (Mohammad) Ahsan, sama Waroeng Steak (sponsor). Mudah-mudahan lancar," kata Hendra.
Baca Juga: Pesan Respek Ganda Putra Malaysia untuk Legenda Hendra Setiawan
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Antara.com |
Komentar