Pria 39 tahun itu juga membandingkan situasinya dengan pembalap lain seperti Dani Pedrosa yang menghadapi tantangan serupa karena sifatnya yang introspektif.
"Banyak orang menentang Dani Pedrosa karena alasan yang sama. Mereka tidak menyukai keseriusannya," ujar Stoner.
"Namun, kita telah melihat karakter Dani muncul kemudian."
Meski begitu, Stoner menekankan rasa saling menghormatinya dengan Pedrosa.
"Dani adalah seseorang yang tetap berteman dengan saya di semua balapan, bahkan dalam pertarungan kejuaraan kami."
Meskipun mendapat tekanan media, Stoner tidak pernah mencoba meniru gaya Rossi.
"Saya tidak mengikuti jejak Valentino. Saya tidak mencoba mengambil peran yang dimilikinya. Itulah dia, karakternya," tutur Stoner.
"Dia fantastis untuk olahraga ini. Dia hampir sempurna, bagaimana dia melakukan segalanya."
"Namun, Stoner mengakui bahwa pembalap lain telah mencoba meniru karisma Rossi, sesuatu yang dia anggap dipaksakan.
"Saya telah melihat banyak orang sejak saat itu mencoba menjadi karakter yang sama. Tapi itu sangat diperankan," ucap pria yang pensiun pada 2012 itu.
"Mungkin saya seharusnya menjadi orang yang palsu untuk mendapatkan perhatian."
"Tetapi, saya tidak pernah seperti itu. Saya hanya ingin balapan motor. Saya ingin menghibur, dan ada cukup hiburan dalam apa yang kami lakukan," ujar Stoner.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar