Valera juga mengungkap bahwa Martin juga disebutnya sebagai pembalap paling sabar.
Terutama setelah 'pengkhianatan' yang dia terima dari Ducati, yang ternyata lebih memilih Marc Marquez untuk promosi ke tim pabrikan Ducati Lenovo.
Seperti diketahui, pembalap berusia 26 tahun itu sudah dijanjikan bakal naik ke tim utama untuk menggantikan Enea Bastianini.
Bergabung di tim pabrikan jelas menjadi tujuan utama Martin sejak dibajak Ducati dari KTM untuk debutnya di kelas para raja pada 2021.
Namun akhir cerita yang diharapkan ternyata tak sesuai harapan Martin.
Sudah menunjukkan penampilan kuat hingga memuncaki klasemen sementara, Martin ditikung oleh Marquez yang baru bergabung dengan tim satelit Ducati.
Martin bergerak cepat dengan mencari tim lain yang potensial.
Aprilia menjadi tujuannya. Terlebih, dia memiliki hubungan murid dan mentor dengan El Capitan di Aprilia yaitu Aleix Espargaro.
"Jorge bermimpi untuk bergabung dengan tim pabrikan Ducati, tetapi ternyata tidak terwujud," kata Valera mengenai momen itu.
"Meskipun dia bisa bertahan dengan Pramac dan (Ducati) Desmosedici, pada akhirnya dia membutuhkan tantangan baru, dan Aprilia adalah pilihan yang sempurna."
Baca Juga: Pisah dari Ducati Mulai MotoGP 2025, Pramac Yamaha Langsung Gandeng Alpine Jadi Sponsor
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar