BOLASPORT.COM - Kedatangan Marc Marquez di tim pabrikan Ducati bersama Francesco Bagnaia menciptakan susunan pembalap impian bagi merek Bologna pada MotoGP 2025, tetapi belum tentu mudah dikelola.
Livio Suppo, yang telah menjabat sebagai konsultan balap di tim Italtrans Moto2 sejak awal 2024, memimpin proyek MotoGP Ducati hingga akhir 2010.
Dia mengawasi gelar kelas utama pertamanya bersama Casey Stoner pada 2007.
Pria Italia itu berpikir bahwa meskipun kedua pembalap pabrikan Ducati pada 2025 termasuk yang paling kompetitif di grid, penggabungan dua rival kuat dalam satu tim berpotensi menciptakan kesulitan dari sisi manajerial.
"Mereka berdua adalah pembalap yang sangat kuat, dan itu akan sangat bergantung pada keseimbangan yang dapat mereka kelola dalam tim," kata Suppo kepada GPOne.com dilansir dari Crash.
"Pembalap seperti Marc (Marquez) juga sangat karismatik. Jadi, mereka harus bersikap baik di Ducati agar tidak membuat Pecco (Francesco Bagnaia) merasa bahwa mereka mencintai Marc.
"Bagnaia, di sisi lain, telah memenangkan dua Kejuaraan Dunia berturut-turut dan kehilangannya tahun ini meskipun menang balapan lebih banyak daripada Juara Dunia, jorge Martin."
"Namun, ini berarti bahwa dia sangat cepat dan jika dia belajar untuk membuat lebih sedikit kesalahan, dia akan sangat sulit dikalahkan."
"Jadi, ini bukan tim yang mudah dikelola, tetapi pastinya sangat kuat."
Pertemuan Marquez dan Bagnaia di garasi tim Ducati Lenovo tahun depan akan menjadi pertama kalinya keduanya mengendarai motor yang sama-sama kompetitif.
Kemenangan pertama Bagnaia pada MotoGP diraih dalam pertarungan satu lawan satu melawan Marquez di Aragon pada 2021.
Tetapi, waktu balapan ini bertepatan dengan awal kebangkitan pembalap Italia itu bersama Ducati untuk mendominasi kejuaraan, dan awal turunnya Honda ke posisi saat ini di dasar klasemen Konstruktor MotoGP.
Sejak saat itu, Bagnaia selalu memiliki keunggulan teknis atas Marquez, yang akhirnya meninggalkan Honda untuk bergabung dengan Gresini Ducati untuk musim 2024 meskipun dengan Desmosedici yang berusia satu tahun.
Marquez adalah satu-satunya pembalap yang mampu secara konsisten menantang podium di atas Desmosedici GP23 tahun ini.
Dia juga satu-satunya rider yang memenangkan perlombaan dengan motor tersebut, ementara Bagnaia dan Martin mendominasi musim dengan GP24 terkini.
Dengan Marquez akhirnya kembali ke motor pabrikan, muncul kemungkinan bahwa ia dapat kembali ke dominasi yang telah ditunjukkannya pada masa lalu.
Namun, ini bukanlah sesuatu yang diharapkan Suppo yang merupakan manajer tim di tim Repsol Honda selama empat gelar MotoGP pertama Marquez.
"Saya tidak yakin dia akan mampu merebut kejuaraan seperti yang dia lakukan, misalnya, pada 2014, saat dia memenangkan sepuluh balapan pertama," kata Suppo.
"Dia pasti akan menjadi salah satu protagonis, seperti yang sudah terjadi tahun ini, di mana dia membuat perbedaan besar dibandingkan dengan GP23 lainnya."
"Dari sana hingga mendominasi Kejuaraan Dunia. Hal itu tidak akan mudah, dengan pembalap seperti Pecco yang meskipun tidak memenangkan gelar, tetap memenangkan 11 GP."
Baca Juga: Jorge Martin Belum Ada Keputusan Tentukan Nomor Motor pada MotoGP 2025
"Kondisi itu akan bagus untuk para penggemar karena saya pikir fakta bahwa Ducati beralih dari delapan menjadi enam motor."
"Kehilangan dua pembalap yang sangat kuat seperti Martin dan (Enea) Bastianini, akan sedikit mengubah keadaan. Jadi, tim lain mungkin juga mengincar podium."
"Yang pasti, di atas kertas, posisi pertama dan kedua tampaknya sudah ditentukan. Tim Ducati resmi benar-benar dapat mendominasi musim tahun depan."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar