Saking kuatnya keunggulan Ducati, salah satunya ketika seluruh delapan pembalap Ducati mengisi delapan posisi terdepan di sprint GP Thailand, MotoGP disentil sebagai Ducati Cup.
Inovasi-inovasi Ducati yang seringkali di luar prediksi tidak membantu.
Soal komponen aerodinamika dan peranti pengatur ketinggian misalnya, pabrikan lain merasa teknologi-teknologi itu tidak relevan dengan kebutuhan motor yang dijual ke pasaran.
Ducati pun harus melepas sejumlah gagasan mereka karena kalah suara.
Awal tahun lalu, mereka harus membuang peranti pengatur ketinggian (ride height device) pada suspensi roda depan karena penolakan dari pabrikan-pabrikan lainnya di MotoGP.
Saat pabrikan lain akhirnya bisa mengikuti inovasi Ducati dengan peranti ride height di bagian belakang, sang pionir mau memasangnya ke bagian depan sekaligus.
Kini cuma bisa dihubungkan ke suspensi belakang, sistem yang bertujuan untuk meningkatkan akselerasi akhirnya akan dilarang sepenuhnya pada MotoGP 2027.
"Ketika kita menguasai semuanya, kita menjadi kurang disukai. Faktanya, saya pikir pabrikan lain melihat saya seperti itu, dan itu membuat saya sedih," ucap Dall'Igna.
"Saya bekerja untuk terus menang, meski mungkin beberapa kali kami sedikit melampauinya dan menemukan diri kami berada di situasi seperti saat ini."
"Akan tetapi, tujuan saya bukan untuk terus melampaui hasil tahun sebelumnya, tetapi untuk menang, sederhana."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | autosport.com |
Komentar